SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Proyek peningkatan jalan Cuplik- Telukan, dari aspal ke rigid beton yang sempat ditinjau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, diperkirakan oleh DPUPR Sukoharjo selesai tepat waktu. Saat ini progresnya surplus sekira 4%.
"Kemarin itu sudah masuk minggu ke-15. Awal rencana progres targetnya 45,485%, ternyata capaiannya 48,441%. Jadi deviasinya (positif) plus 4,956%," kata Suyadi Kabid Bina Marga DPUPR Sukoharjo, Selasa (1/8/2023).
Menurutnya rencana proyek peningkatan jalan sepanjang sekira 1,5 kilometer itu akan selesai pada minggu ke-26, atau bulan Oktober 2023, tepatnya tanggal 14. Target penyelesaian itu sesuai jangka waktu pelaksanaan.
"Proyek jalan itu konstruksinya rigid beton dengan ketebalan 20 centimeter (kadar mutu beton KS 45), dengan lebar 7 meter," papar Suyadi.
Semula jalan Cuplik-Serenan yang diperbaiki tersebut kondisinya bergelombang dan rusak akibat tidak mampu menahan beban kendaraan yang melintas. Rata-rata merupakan kendaran besar sejenis truk.
"Untuk perbaikan jalan Cuplik-Serenan ini anggarannya dari bantuan keuangan Pemprov Jateng dengan pagu anggaran Rp7 miliar. Namun setelah lelang nilai kontraknya menjadi hampir Rp5 miliar," ungkap Suyadi.
Selain jalan Cuplik-Serenan, perbaikan jalan dengan konstruksi sama yaitu rigid beton, juga dilaksanakan di Bekonang Kecamatan Mojolaban. Panjangnya sekira 1,2 kilometer dibiayai APBD Kabupaten Sukoharjo dengan pagu Rp5,1 miliar, nilai kontrak Rp3,5 miliar.
"Kalau yang di Bekonang, sekarang ini sudah selesai (pengecoran). Terakhir ngecor kemarin. Jadi saat ini tinggal pengerjaan finishing sekaligus menunggu umur beton hingga laik dilintasi kendaraan. Agustus ini selesai," ujar Suyadi.
Suyadi mengungkapkan, alasan rigid beton dipilih untuk menggantikan aspal dalam perbaikan jalan di Cuplik dan Bekonang, adalah karena meningkatnya kepadatan arus kendaraan yang melintas.
"Yang di Bekonang itu karena adanya perubahan pola arus lalu lintas. Sejak adanya pintu tol di Kebak Kramat, Palur, banyak kendaraan muatan berat yang mau ke arah Wonogiri melintas di Bekonang karena jaraknya menjadi lebih dekat," terangnya.
Dengan perkembangan kondisi itu, jalan Bekonang yang semula kelasnya untuk lalu lintas ringan hingga sedang, meningkat menjadi lalu lintas untuk kendaraan kelas berat.
"Untuk tahun berikutnya (2024), kami juga sudah merencanakan proyek peningkatan jalan lanjutan yang di Bekonang. Saat ini masih masih menunggu ketok palu anggarannya," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso