SOLO,iNewsSragen.id - Alunan solawat macapat diiringi tetabuhan alat musik tradisional sederhana, diantaranya kendang dan rebab, membuka prosesi ritual 'Umbul Donga Wilujengan Suran' yang digelar Pusat Lembaga Kebudayaan Jawa (PLKJ) Yayasan Karya Dharma Pancasila di pendopo kampus 2 UNDHA AUB Solo, Rabu (2/8/2023) malam.
Bersamaan solawat dan tembang, juga tersaji tarian kontemporer yang dibawakan oleh empat penari, salah satunya berbusana serba putih memainkan wayang kulit tokoh Semar ditangannya.
Tokoh Semar itu kemudian ditancapkan ditengah para penembang solawat sebagai pertanda penegas acara ritual ruwat nagari dengan menghidangkan nasi gurih dan jenang suran.
"Ini adalah acara umbul donga yang diinisiasi oleh Yayasan Karya Dharma Pancasila. Tujuannya mendo'akan agar di tahun politik ini adem ayem lohjinawi," kata Anggoro Panji Nugroho, Ketua Yayaaan Karya Dharma Pancasila.
Peserta yang hadir dalam acara disebutkan, berasal dari berbagai kelompok maupun komunitas masyarakat, khususnya para pecinta dan pegiat budaya di Kota Solo dan sekitarnya.
"Ritual ini sebagai simbol bahwa kita memohon kepada Allah agar negara ini tetap selemat, terutama menjelang 2024 yang merupakan tahun politik," kata Putro Wisnu Agung, salah satu pegiat budaya yang juga terlibat dalam acara.
Menurutnya, menjelang tahun politik biasanya banyak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karenanya melalui ritual umbul donga yang digelar di bulan Sura kali ini, dimaksudkan sebagai tolak bala atau penangkal hal buruk yang akan terjadi.
"Acara ritual umbul donga dengan sajian makanan bubur suran seperti ini sudah hampir punah. Makanya ini kami selenggarakan sebagai sarana untuk memohon keselamatan," tegasnya.
Tokoh masyarakat yang juga Ketua Forum Budaya Mataram (FBM) yang juga hadir dalam acara itu, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan acara yang sarat dengan makna budaya Jawa tersebut.
Tokoh masyarakat dan peserta umbul donga wilujengan suran di pendhopo kampus 2 UNDHA AUB Kota Solo.Foto:iNews/ Nanang SN
"Saya hadir disini, sangat mengapresiasi dan tentunya sangat mendukung. Semoga acara seperti ini tetap lestari. Terutama kepada UNDHA AUB agar terus melestarikan budaya Jawa, serta dapat diikuti oleh banyak perguruan tinggi lainnya khususnya di Kota Solo dan sekitarnya," ujar Kusumo.
Tidak hanya perguruan tinggi saja yang diharapkan untuk melestarikan budaya Jawa, Kusumo juga berharap kepada masyarakat dari berbagai kelompok organisasi serta pecinta budaya juga turut ikut andil didalamnya.
"Umbul donga ini tujuannya baik, memohon kepada Tuhan yang Maha Kuasa agar negeri ini tetap diberikan ketentraman, keamanan, dan rakyatnya selalu damai," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso