Kepala sekolah, Budiyono, harus mengatur jadwal perpindahan kelas untuk memastikan semua siswa merasakan tantangan belajar tanpa ruang kelas yang layak. Dia merasa kecewa karena proposan untuk perbaikan gedung sekolah telah diakui dan dianggarkan oleh kementerian, namun kemudian dibatalkan dengan alasan yang tidak jelas.
Meskipun ada rencana untuk menganggarkan pembangunan gedung sekolah pada tahun berikutnya, tiga atap ruang kelas yang ambruk telah menambah eskalasi urgensi. Kehadiran Budiyono yang mengatakan bahwa pembangunan akan dilakukan pada tahun 2024 memberikan harapan, tetapi tentu saja situasi saat ini memerlukan tindakan secepat mungkin.
Seluruh komunitas sekolah, baik siswa maupun guru, dengan tegas berharap bahwa proses pembangunan gedung sekolah dapat segera dilaksanakan.
Editor : Joko Piroso