RABAT, iNewsSragen.id - Sebanyak 2.862 orang dinyatakan meninggal dunia akibat gempa bumi di Maroko. Selain itu, 2.562 orang juga dirawat akibat terluka. Melansir dari Reuters, Selasa (12/9/2023).
Gempa tersebut menyebabkan kematian sebanyak 2.862 orang. Ini adalah berita yang sangat menyedihkan dan berdampak besar pada Maroko.
Selain korban meninggal, ada juga 2.562 orang yang mengalami luka-luka dan memerlukan perawatan medis. Kondisi mereka akan memerlukan perhatian dan perawatan yang serius.
Gempa ini memiliki berbagai perkiraan mengenai kekuatannya. Badan Survei Geologi AS (USGS) melaporkan magnitudo 6,8, Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) mencatat magnitudo 6,9, sementara Pusat Geofisika Maroko menyatakan magnitudo 7,2. Semua perkiraan menunjukkan bahwa gempa ini adalah gempa kuat.
Episenter gempa berlokasi sekitar 77 km di sebelah barat daya Kota Marrakesh, yang merupakan kota dengan populasi yang cukup besar.
Upaya bantuan kemanusiaan telah diambil oleh negara-negara dan organisasi internasional. Presiden UEA, Mohamed bin Zayed Al Nahyan, memerintahkan pembukaan koridor udara untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke Maroko.
Selain itu, Masyarakat Bulan Sabit Merah Qatar mengirimkan bantuan berupa tenda, selimut, perlengkapan kebersihan, makanan, dan obat-obatan dengan nilai total 1 juta riyal Qatar (sekitar Rp4,2 miliar) ke Maroko.
Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya bantuan internasional dan dukungan untuk membantu korban gempa bumi di Maroko. Semoga korban-korban dapat segera mendapatkan bantuan yang mereka perlukan dan pemulihan dapat dimulai.
Editor : Joko Piroso