TRENGGALEK,iNewsSragen.id - kedatangan jenazah Zainal Fanani, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal dalam insiden penyerangan oleh segerombolan Pekerja Migran Indonesia di Kota Changhua, Taiwan, pada tanggal 2 September 2023, telah menciptakan perasaan duka yang mendalam di Desa Tasikmadu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Jenazah Zainal Fanani tiba di rumah duka di Desa Tasikmadu, Kabupaten Trenggalek, pada Minggu siang. Kedatangan jenazah ini disambut dengan isak tangis oleh keluarga dan kerabatnya.
Zainal Fanani menjadi korban dalam insiden penyerangan segerombolan PMI di Kota Changhua, Taiwan. Insiden tersebut melibatkan kelompok perguruan silat yang mayoritas beranggotakan pekerja migran Indonesia.
Zainal Fanani dinyatakan meninggal sejak tanggal 2 September 2023 akibat insiden tersebut.
Sejumlah massa yang cukup banyak terlihat hadir untuk menyambut kedatangan jenazah Zainal Fanani.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, turut hadir melayat dan mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Zainal Fanani. Ia juga berharap bahwa insiden ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan, baik dalam skala lokal maupun global.
Bupati Trenggalek juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Taiwan, Kementerian Luar Negeri, KDEI di Taipei, BP2MI, dan pihak terkait lainnya yang telah membantu dalam proses pemulangan jenazah Zainal Fanani dengan cepat.
Bupati Trenggalek memberikan pesan kepada semua massa pesilat di daerahnya agar tetap tenang, tidak terprovokasi oleh kabar bohong dan hoaks, serta mawas diri dalam menjaga ketertiban dan keamanan.
Proses hukum terhadap tersangka dalam insiden tersebut telah dilakukan oleh penegak hukum dari kedua negara, yaitu Indonesia dan Taiwan. Bupati Trenggalek juga mengajak semua pihak untuk tidak mencari-cari hal lain di Trenggalek dan lebih baik mendoakan yang terbaik bagi Almarhum Zainal Fanani.
Ketua Cabang PSHT Trenggalek, Wijiono, mengucapkan rasa belasungkawa atas meninggalnya Zainal Fanani, menunjukkan empati dan dukungannya kepada keluarga almarhum.
Wijiono menyatakan harapannya agar seluruh warga PSHT dapat menerima insiden ini sebagai musibah. Ini adalah pendekatan yang penting untuk menjaga kedamaian dan mencegah konflik lebih lanjut.
Lebih lanjut, Ketua PSHT juga mengingatkan agar warga PSHT tidak terprovokasi oleh kabar-kabar yang dapat memicu gesekan antar kelompok di Trenggalek.
Editor : Joko Piroso