GROBOGAN, iNewsSragen.id - Istri beserta ketiga anak Triono, korban kebrutalan KKB Papua asal Grobogan mengaku cemas dan menangis terisak-isak ketika menunggu kedatangan jenazah triono tiba di rumah. Ia mengaku selalu gelisah sejak putus kontak dengan suaminya.
Nur Khasanah, istri Triono asal Desa Wates, Kecamatan Kedungjati, Grobogan, Jawa Tengah, selalu menangis terisak-isak ketika mengingat jenazah suaminya masih berada di Papua hingga saat ini. Triono, tewas setelah ditembak dan di bantai oleh beberapa pasukan kelompok kriminal bersenjata Papua di lokasi kerja. Saat didatangi pasukan KKB, korban tengah menyelesaikan pembangunan Puskesmas Pemerintah Papua bersama delapan teman pekerja bangunan lainnya. Dari delapan pekerja, tiga diantaranya telah meninggalkan lokasi terlebih dahulu setelah mendapat himbauan dari mandor proyek karena situasi sedang tidak aman.
Lima pekerja lainnya dimana salah satunya adalah korban Triono asal Grobogan, tetap melanjutkan pekerjaan dengan alasan pekerjaan akan selesai dua hari lagi. Peringatan dari mandor proyek yang tidak diindahkan akhirnya terbukti. Beberapa orang dari kelompok KKB mendatangi lokasi proyek dan langsung menghabisi korban. Dari lima pekerja dua diantaranya berhasil menyelamatkan diri bersembunyi di belakang bangunan, sementara Triono bersama kedua teman lainnya tewas di lokasi setelah diberondong peluru pasukan KKB.
Editor : Joko Piroso