get app
inews
Aa Text
Read Next : Pendamping PKH Menggiring Warga ke Salah Satu Cabup, Kantor Kecamatan Geyer Di Geruduk Pendukung

Pilu, Bocah Keluarga Miskin Mengidap Gangguan Saraf dan Otak Selama 9 Tahun

Kamis, 05 Oktober 2023 | 22:09 WIB
header img
Seorang bocah di Grobogan, mengalami gangguan saraf dan otak selama sembilan tahun hingga.Foto:iNews/Rustaman Nusantara

GROBOGAN, iNewsSragen.id - Seorang bocah di Grobogan, mengalami gangguan saraf dan otak selama sembilan tahun hingga menyebabkan seluruh organ tubuh tidak bisa berfungsi dan seluruh persendian tulang menjadi kaku. Keluarga mengaku pasrah dan memilih merawat anaknya dirumah karena ketiadaan biaya setelah berbagai upaya pengobatan anaknya dilakukan dan tidak kunjung membaik.

Ragil Revan Saputra, bocah laki-laki berusia tiga belas tahun, anak pasangan Kayono dan Sulasih, warga Desa Bendoharjo, Kecamatan Gabus, Grobogan, Jawa Tengah, telah terbaring dengan kondisi tubuh seperti ini selama sembilan tahun. Seluruh tulang dan persendian kaku dan tidak bisa digerakkan, sementara saraf dan otak sudah tidak berfungsi normal. Ia hanya bisa diam dan menangis ketika digendong oleh ibunya. Bahkan untuk menyuapi anak keduanya, Sulasih harus ekstra hati-hati karena mengalami kesulitan saat mengunyah atau menelan.

Ragil mengalami gangguan saraf dan kelumpuhan otak sejak berusia tiga setengah tahun lalu. Menurut Sulasih, awalnya kondisi anak keduanya tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit atau gangguan saraf. Namun setelah minum susu, tiba-tiba ia muntah dan disertai kejang-kejang.  Kedua orang tua Ragil kemudian membawa ke Rumah Sakit Panti Rahayu Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, selama beberapa hari.

Selama dirawat di Rumah Sakit, kondisi fisik Ragil semakin menurun dan sering pingsan, sehingga orang tuanya memilih membawa pulang ke rumah. Dua hari setelah dibawa pulang dari rumah sakit, Ragil baru bisa siuman dan kondisi tubuh Ragil mengalami perubahan drastic. Seluruh saraf di tubuh menjadi lemah, mata juling, respon otak tidak berfungsi serta postur tubuh tidak normal. Ketika melihat kondisi anaknya, Sulasih sesekali mengeluarkan air mata karena melihat penderitaan anaknya.

Karyono dan istrinya kemudian membawa Ragil ke pengobatan alternatif dan orang pintar ke Kalimantan, namun tetap tidak mendapatkan kesembuhan. Karena kondisi keuangan yang sudah tidak ada, mereka kemudian memilih  pasrah dan merawat anak keduanya di rumah dengan kondisi seadanya. Penghasilan kerja sebagai pekerja kasar di perantauan juga tidak bisa mencukupi untuk biaya pengobatan. Uang yang dikirim Karyono sebulan sekali hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ditambah lagi, Karyono dan Sulasih harus merawat anak pertamanya yang juga terbaring di tempat tidur sejak beberapa bulan lalu karena mengalami patah tulang rahang akibat kecelakaan.

Menurut keterangan Dinas Kesehatan Grobogan, Jawa Tengah, Ragil Revan Saputra mengalami gangguan cerebral palsy atau kelumpuhan otak dan saraf yang diawali dengan mual muntah dan kejang-kejang. keterlambatan dalam upaya pengobatan membuat kondisi ragil sulit untuk dilakukan penyembuh. Pihak keluarga berharap untuk upaya penyembuhan kembali, serta bisa memiliki kursi roda untuk anak keduanya

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut