Kontroversi Kehadiran Habaib dalam Halal Bihalal di Grobogan, Mediasi Berlangsung Sengit

GROBOGAN, iNewsSragen.id - Puluhan pengurus dan anggota organisasi massa Pejuang Wali Songo Indonesia – Laskar Sabilillah (PWI LS) Grobogan mendatangi kantor Balai Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, Jawa Tengah. Mereka dengan tegas menolak kehadiran para habaib yang rencananya akan diundang dalam acara halal bihalal di desa tersebut.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, kepolisian, dan pengurus PWI LS, sempat terjadi perdebatan sengit. Perwakilan PWI LS menolak kehadiran Habib Syafi’i Alaydrus dari Solo dan Habib Zidan bin Yahya di acara halal bihalal yang akan digelar setelah Lebaran.
Menurut mereka, ceramah kedua habaib tersebut dinilai provokatif dan berpotensi memecah belah umat. Mereka menegaskan agar panitia tidak mengundang kedua tokoh tersebut dalam acara yang akan datang.
Status Izin Acara Masih Belum Jelas
Sementara itu, surat izin yang diajukan panitia halal bihalal ke Polres Grobogan beberapa bulan lalu masih belum mendapatkan rekomendasi. Untuk itu, polisi menggelar rapat koordinasi di Balai Desa Panunggalan guna mencari solusi antara panitia acara dan PWI LS.
Ketua PWI LS Grobogan, Nur Salim, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal penolakan terhadap kedatangan para habaib. Meski demikian, ia menegaskan bahwa PWI LS tidak menolak kegiatan pengajian atau sholawatan, tetapi menyarankan agar mengundang kiai atau tokoh agama selain habaib. Ia juga meminta tokoh Nahdlatul Ulama lebih berhati-hati terhadap ajaran para habaib yang dianggap menyimpang.
Sebaliknya, panitia halal bihalal menegaskan bahwa kehadiran kedua habaib bukan untuk memberikan ceramah, melainkan hanya untuk memimpin sholawat. Widodo, perwakilan panitia, menjelaskan bahwa selama ini halal bihalal di Desa Panunggalan identik dengan hiburan musik dangdut, tetapi tahun ini konsepnya diubah menjadi sholawatan dan pengajian bersama habaib.
Editor : Joko Piroso