GROBOGAN, iNewsSragen.id - Tanggul penahan aliran Sungai Cabean di perbatasan Demak dan Grobogan, Jawa Tengah, kembali longsor setelah dua bulan pasca perbaikan oleh Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Jawa Tengah.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran bagi para petani, karena ratusan hektar lahan sawah di kedua kabupaten tersebut terancam terendam banjir jika banjir tiba-tiba datang.
Tanggul penahan luapan Sungai Cabean tersebut longsor sepanjang dua ratus meter, disebabkan oleh terjangan aliran sungai yang meluap. Meskipun banjir sempat merendam ratusan hektar lahan sawah di kedua kabupaten tersebut, beruntungnya air cepat surut sehingga tidak merusak seluruh tanaman yang baru saja selesai ditanam.
Namun, petani menjadi cemas dan khawatir jika hujan deras kembali turun, luapan Sungai Cabean dapat kembali merendam lahan sawah dan rumah penduduk.
Beberapa desa, seperti Desa Tajemsari, Kecamatan Tegowanu, Grobogan, Jawa Tengah, mengalami dampak terbesar dari luapan Sungai Cabean. Beberapa tanaman jagung yang sudah berusia beberapa minggu dan yang baru saja selesai ditanam rusak akibat rendaman Sungai Cabean beberapa hari sebelumnya.
Petani di Desa Tajemsari terpaksa mengurungkan niatnya untuk menanam bibit jagung baru karena kondisi tanggul yang sudah kritis dan sangat mengkhawatirkan.
Winarso, Sekretaris Desa Tajemsari, mengaku sudah memberitahukan kejadian ini ke Balai Besar Wilayah Sungai Jawa Tengah untuk ditindaklanjuti, namun belum ada respons hingga kondisi tanggul semakin kritis.
Pembangunan tanggul darurat dua bulan sebelumnya yang hanya menggunakan bahan penahan air dengan saq dan bambu tidak mampu menanggulangi derasnya aliran Sungai Cabean, sehingga tanggul sepanjang dua ratus meter ini longsor dan menyisakan batas tanggul dengan sawah selebar lima puluh meter.
Tanggul Sungai Cabean ini sudah mengalami longsor dan jebol sebanyak dua kali, dan untuk kali ini kondisi tanggul darurat sudah longsor dan sebagian hanyut terbawa arus. Saat ini, petani memilih untuk tidak menanami lahan sawah mereka hingga kondisi tanggul diperbaiki secara permanen.
Editor : Joko Piroso