JAKARTA, iNewsSragen.id - Debat antar Calon Presiden (Capres) yang diselenggarakan oleh KPU pada Minggu (7/1/2023) malam lalu memunculkan perdebatan sengit antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Salah satu momen menarik terjadi ketika Anies menyentuh masalah etika, khususnya terkait Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang mendampingi Prabowo Subianto.
Gibran Rakabuming Raka telah lolos sebagai Cawapres setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan mengenai batas usia calon presiden dan wakil presiden.
Putusan MK tersebut menimbulkan pro dan kontra, terutama karena saat itu MK dipimpin oleh Anwar Usman, yang dikenal publik sebagai ipar dari Presiden Joko Widodo dan pamannya Gibran.
Anies Baswedan menyampaikan kritik terhadap Prabowo yang tetap memilih Cawapres yang dianggapnya melanggar etika.
Anies mengingatkan Prabowo tentang pernyataan Prabowo sendiri yang pernah mengolok-olok tentang etika dalam pidatonya.
Namun, Prabowo tidak menerima kritik tersebut dengan diam. Dalam responsnya, Prabowo mengajak Anies untuk membuka data bersama terkait program-program di Kementerian Pertahanan.
Dengan penuh emosi, Prabowo menyatakan bahwa Anies tidak berhak bicara tentang etika dan menilainya sebagai orang yang tidak memberikan contoh baik terkait etika.
Ganjar Pranowo, Capres dari PDI Perjuangan, yang berada di tengah kedua Capres lainnya, mencoba mendinginkan suasana dengan mengajak berkelakar terkait posisinya yang berada di tengah.
Ganjar kemudian menyampaikan prioritas utama sektor pertahanan, dengan menempatkan pertahanan laut sebagai yang utama, diikuti oleh sektor udara.
Ganjar juga menekankan pentingnya penguatan industri untuk mendukung sektor pertahanan, yang dapat diwujudkan melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Editor : Joko Piroso