Program BIPA UMS, Guru Kesenian Australia Takjub Diajak Belajar Gamelan Jawa

KLATEN,iNewsSragen.id - Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan (LBIPU) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengajak peserta program Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) Indo-Austay Adult Immersion mengenal dan belajar secara langsung alat musik tradisional gamelan Jawa.

Kegiatan itu dilaksanakan di hari pertama dimulainya program belajar bahasa dan budaya Indonesia oleh LBIPU UMS di Paguyuban Sekar Melati, Paseban, Bayat, Klaten, pada Sabtu (13/1/2024)

“Kami sudah empat kali membawa peserta BIPA ke kecamatan Bayat, Klaten, karena di sini masih lumayan komplit budaya Jawa nya,” kata Direktur BIPA, Dwi Haryanti dalam keterangan tertulisnya.

Program Indo-Austay Adult Imersion adalah program yang diselenggarakan oleh Indonesian Australian Association of Victoria. Program ini bertujuan untuk memberi kesempatan pada peserta belajar bahasa dan budaya Indonesia yang bekerjasama dengan LBIPU UMS.

Russel Ogden, selaku Direktur dari Indo-Austay, mengungkapkan ketertarikannya untuk mengulik budaya Jawa, karena menurutnya budaya Jawa merupakan salah satu budaya yang unik di antara seluruh budaya yang ada di dunia.

“Menurut saya menjaga budaya adalah hal yang paling penting, dan orang sini (Bayat) merupakan salah satu orang yang menjaga budaya mereka (Indonesia),” ujarnya.

Kegiatan itu diikuti oleh 3 dari 6 peserta Program BIPA, dimana saat tiba dilokasi mendapat sambutan alunan alat musik gamelan yang memainkan gending berjudul Gugur Gunung, ciptaan Ki Nartosabdo, oleh anggota Paguyuban Sekar Melati.

Setelah itu rombongan dikenalkan berbagai macam nama dari alat musik tradisional Jawa yaitu gamelan oleh Ketua Paguyuban, Sarjito. Kemudian, peserta dari Australia itu diberi kesempatan untuk mencoba memainkan alat musik tradisional gamelan secara langsung.

Setelah mencoba alat musik yang bernama gender, salah satu peserta Program BIPA, Heather Neldrum, mengungkapkan rasa senang saat mencoba gamelan dan sangat menikmati musik gamelan itu, karena dia juga merupakan guru kesenian di negaranya.

Editor : Joko Piroso