SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Kasus keracunan massal terjadi di Dusun Nanggulan, Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Atas kejadian itu, polisi turun tangan lakukan penyelidikan.
Informasi yang didapat, sekira 50 orang dilaporkan harus dilarikan ke rumah sakit lantaran diduga mengalami keracunan setelah menyantap hidangan dalam sebuah acara syukuran di dusun setempat.
Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit melalui Kasubsi Penmas Bripka Eka Prasetia, mengatakan masih melakukan penyelidikan terhadap kejadian dugaan keracunan massal yang menimpa warga di Desa Gentan tersebut.
"Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo untuk mengungkap penyebab dugaan keracunan massal itu. Penanganan terhadap warga menjadi prioritas utama," kata Eka, Minggu (10/3/2024).
Dari sekira 50 warga yang diduga mengalami keracunan itu, sebagian menjalani rawat jalan sementara sebagian warga lainnya masih harus dirawat di sejumlah rumah sakit.
Terpisah, Camat Bendosari Firmansyah Maymora saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, kejadian bermula pada, Jum'at (8/3/2024) kemarin salah satu warga Desa Gentan menggelar acara syukuran rumah dengan mengundang warga setempat.
Seperti pada umumnya acara syukuran, tuan rumah menyajikan hidangan untuk para tamu. Namun pada keesokan harinya, yaitu Sabtu (9/3/2024), beberapa warga merasa pusing, lemas, mual dan diare.
"Warga yang mengalami hal serupa bertambah hingga hari ini (Minggu-Red). Tim dari DKK Sukoharjo langsung menuju lokasi untuk menangani warga yang diduga mengalami keracunan. Prinsipnya, sudah ditangani oleh instansi terkait," kata Firmansyah.
Dari sekira 50 warga yang diduga korban keracunan tersebut, ia merinci, yang dirawat di rumah sakit sebanyak 21 orang. Mereka dirawat di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo, RS Hermina Solo, dan RS PKU Sampangan Solo.
"Untuk warga yang menjalani rawat jalan sekira 30 orang. Saat ini sampel makanan sudah diambil untuk dilakukan uji laboratorium di Labkesda DKK Sukoharjo. Petugas kesehatan juga masih stand by mengantisipasi jika ada warga lain yang mengalami gejala-gejala yang diduga keracunan," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso