get app
inews
Aa Text
Read Next : Korban Keracunan Massal di Desa Dawung Sragen, 1 Meninggal Dunia

Kasus Keracunan Massal Jadi Perhatian Bupati, DKK Sukoharjo Ungkap Kronologinya

Senin, 11 Maret 2024 | 21:54 WIB
header img
Bupati Sukoharjo Etik Suryani bersama Kepala DKK Sukoharjo Tri Tuti Rahayu mendatangi lokasi keracunan massal di Dukuh Nanggulan, Desa Gentan, Kecamatan Bendosari.Foto:iNews/ Istimewa

SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Kejadian keracunan massal di Dukuh Nanggulan, Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, mendapat perhatian penuh Etik Suryani selaku Bupati. Ia langsung mendatangi lokasi untuk memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan sebagaimana mestinya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Tri Tuti Rahayu menyampaikan, informasi tentang kejadian dugaan keracunan massal tersebut didapatkan dari Ketua RW 7 di dukuh setempat pada, Minggu (10/3/2024) sekira pukul 11.15 WIB.

"Kami mendapat informasi banyak warga tiba-tiba menderita sakit dan diduga karena keracunan makanan, maka langsung kami respon dengan tindakan penanganan langsung oleh Tim Gerak Cepat (TGC) Penanggulangan KLB Puskesmas Bendosari di lokasi. Serta dilakukan upaya investigasi," kata Tuti dalam keterangannya, Senin (11/3/2024).

Disebutkan, kejadian bermula pada, Jum’at (8/3/ 2024 di rumah salah satu warga yang menggelar hajatan syukuran pindahan ke rumah baru di dukuh tersebut.

"Acara dimulai sekira pukul 20.10 WIB dan berakhir 21.25 WIB, dihadiri sekira 40 orang yang merupakan warga RT 01 Dukuh Nanggulan. Mereka diundang oleh pemilik rumah baru," terang Tuti mengutip laporan.

Di acara tersebut dihidangkan snack, makan dan minuman. Jenis snack terdiri rol pisang, kacang oven dan tahu bakso. Sedangkan menu makan terdiri nasi, ayam bakar, lalapan berupa timun dan daun kemangi, sambal dan pisang. Minuman berupa air mineral kemasan gelas.

"Dalam acara itu, semua tamu hanya makan snack dan air mineral. Paket nasi ayam bakar dalam dus dibawa pulang. Selain itu, paket nasi ayam juga dibagikan ke tetangga di RT 02 sebanyak 44 paket dengan jenis yang sama," sebutnya.

Paket nasi ayam bakar dipesan dari salah satu rumah makan yang beralamat di Jalan RM Hartono No. 8 Bekonang, Kecamatan Mojolaban.

"Hingga pada keesokan harinya, Sabtu (9/3/ 2024) beberapa warga mengeluh sakit perut, mual muntah dan diare. Dan jumlah penderita terus bertambah hingga Minggu (10/3/2024) siang," ungkap Tuti.

Dari hasil penyelidikan epidemiologi, jumlah penderita sementara yang telah teridentifikasi sebanyak 49 orang dengan rincian 29 orang perawatan di rumah dan 20 orang dirujuk di beberapa rumah sakit yaitu RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo, RS PKU Muhammadiyah Sampangan Surakarta, RS Hermina Surakarta, dan RS PKU Muhammadiyah Surakarta,

"Gejala klinis mayoritas penderita, sakit perut, mual, muntah, pusing, lemas dan diare. Semua penderita yang teridentifikasi mengkonsumsi makanan yang dibawa dari hajatan syukuran rumah baru itu," paparnya.

Sebagai tindak lanjut, saat ini DKK Sukoharjo sudah mengambil sampel makanan berupa nasi, ayam bakar, lalapan, sambal, pisang, kacang oven, pisang dan tahu bakso. 

"Selain itu, kami juga telah terambil sampel muntahan penderita yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Sampel tersebut akan dilakukan pemeriksaan bakteriologis di Labkesda Kabupaten Sukoharjo," kata Tuti.

Upaya lain untuk penanganan korban keracunan massal juga dilakukan dengan membuka posko pengobatan dan pengobatan dari rumah ke rumah warga yang teridentifikasi mengkonsumsi makanan dari hajatan itu.

"Kami akan terus melakukan pemantauan perkembangan kasus. Kami juga melakukan upaya pembiayaan korban yang tidak memiliki BPJS yang harus rawat inap di rumah sakit," pungkasnya.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut