GROBOGAN, iNewsSragen.id - Ratusan pengungsi di Kantor Bupati Grobogan kini mulai mengalami kekurangan selimut dan obat-obatan. Cuaca yang cukup dingin membuat beberapa pengungsi mulai merasakan sakit akibat kedinginan.
Di hari keempat, pada Sabtu malam, sejumlah seratus sebelas warga Jagalan dan sekitar Kota Purwodadi/Grobogan, masih bertahan di Kantor Bupati Grobogan. Mereka tidur dan beraktivitas dengan kondisi seadanya dan bahkan sebagian tidur tanpa selimut maupun jaket.
Mereka mengaku belum berani kembali kerumah karena banjir masih merendam rumah mereka. Saat ini kondisi ketinggian banjir yang merendam seluruh kampung di Kota Purwodadi sudah mulai menurun yakni sekitar delapan puluh meter.
Namun dengan ketinggian tersebut rumah belum aman untuk ditempati kembali.
Tidur di pengungsian selama empat hari membuat beberapa pengungsi mulai merasakan sakit akibat kedinginan sementara tidak membawa perlengkapan untuk tidur sejak awal mengungsi. Bahan obat-obatan yang diperlukan oleh pengungsi juga masih dirasa kurang.
Seperti yang dialami oleh Ahmad Budianto, pengungsi asal Jagalan Selatan, Purwodadi/Grobogan, selama berada di pengungsian ia hanya tidur dengan kondisi seadanya. Ia meminta kepada pemerintah untuk disediakan perlengkapan selimut serta obat-obatan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Grobogan, Jawa Tengah, merespon keperluan pengungsi dengan membagikan ratusan selimut serta alas tidur serta perlengkapan untuk keperluan anak-anak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Grobogan, Endang Sulistyoningsih, menjelaskan bahwa saat ini ada enam titik posko pengungsian korban banjir yang ada di tiga belas kecamatan. Sebagian warga yang terendam banjir menolak untuk dievakuasi di pos pengungsian sehingga mempersulit petugas untuk mengakomodir kebutuhan para korban banjir.
Satu persatu para pengungsi di pendopo Kantor Bupati Grobogan mulai menerima selimut yang dibagikan oleh BPBD Grobogan. Sementara untuk stok obat-obatan sudah tersedia. Bagi pengungsi yang sakit langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Berdasarkan data BPBD Grobogan, jumlah pengungsi yang berada di enam titik saat ini mencapai 682 kepala keluarga. Selama dalam pengungsian, pemerintah telah menjadwalkan pembagian logistik sebanyak tiga kali dalam sehari walaupun sebagian besar pengungsi menjalankan ibadah puasa.
Meski kondisi banjir sudah berangsur surut, namun bisa dimungkinkan banjir akan kembali naik karena intensitas hujan masih tinggi.
Editor : Joko Piroso