GROBOGAN, iNewsSragen.id - Sebuah fenomena aneh terjadi di Grobogan, dimana Bledug Baby Volcano yang biasa disebut Bledug Cangkring, mengalami semburan air belerang bercampur lumpur akibat getaran dari gempa bumi yang terjadi di Tuban, Jawa Timur, Jumat siang kemarin.
Warga Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Grobogan, dikejutkan dengan munculnya semburan air belerang bercampur lumpur dari pusat letupan Bledug Cangkring pada Jumat sore.
Semburan tersebut terjadi setelah Grobogan diguncang gempa dua kali, di mana pada gempa kedua, kekuatannya sangat besar sehingga seluruh isi dari perut Bledug Cangkring menyembur.
Akibat semburan Bledug Cangkring, seluruh lokasi wisata terendam lumpur setinggi tujuh puluh sentimeter, dan lumpur juga merendam empat lahan pekarangan rumah warga yang jaraknya kurang lebih seratus meter dari lokasi Bledug Cangkring.
Kepala Desa Grabagan, Eko Setiawan, menjelaskan bahwa dalam kurun waktu satu tahun ini, Bledug Cangkring telah menyemburkan lumpur dua kali, terutama ketika terjadi bencana gempa bumi yang berimbas ke wilayah Grobogan, Jawa Tengah.
Selama ini, Bledug Cangkring yang berdekatan dengan Bledug Kuwu masih aktif dan mengeluarkan letupan lumpur setiap detiknya.
Beberapa warga dari luar kota datang untuk menyaksikan fenomena alam yang unik ini. Para petani yang memiliki lahan pertanian di sekitar Bledug Cangkring mengaku sudah terbiasa dan tidak panik karena cairan belerang bercampur lumpur tidak akan sampai ke rumah warga.
Warga merasa lega dan sempat khawatir ketika semburan kali ini kembali muncul. Namun, mereka lega bahwa lumpur tidak sampai merendam persawahan.
Semburan Bledug Cangkring terakhir menyemburkan lumpur belerang setinggi satu meter dan merendam satu hektar lahan persawahan pada Februari 2022.
Warga mempercayai sebuah mitos bahwa jika Bledug Cangkring menyembur, konon akan diikuti oleh sebuah bencana besar yang terjadi di Indonesia.
Kali ini, semburan air belerang bercampur lumpur ini menyembur akibat pengaruh gempa magnitudo 6,5 di Tuban, Jawa Timur, yang mengguncang wilayah Grobogan
Editor : Joko Piroso