SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Setelah mengirim bantuan logistik bagi warga terdampak banjir Demak, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan berlanjut membantu masyarakat yang dikemas dalam berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Hal itu disampaikan Rektor UMS, Prof Sofyan Anif, bahwa dalam pemulihan pasca bencana banjir akan mengirimkan mahasiswa dan dosen untuk membantu masyarakat yang terdampak dalam berbagai bentuk program yang disupport penuh oleh kampus.
“Awalnya, kami ingin fokus untuk membantu pemulihan warga Demak pasca bencana. Namun karena ini momentum yang tepat, mendekati hari raya Idul Fitri sehingga kami memutuskan untuk mengawalinya dengan memberikan bantuan logistik,” ungkap Rektor dalam keterangannya pada, Senin (1/4/2024).
Menurutnya, untuk logistik baru awal bantuan yang dilakukan UMS. Setelah itu akan ada tim mahasiswa dan dosen membantu masyarakat Demak yang terdampak banjir. Tujuannya, agar manfaat dan dampak yang diberikan dapat berkelanjutan.
“Kami merasa ketika bencana terjadi akan banyak bantuan yang masuk, namun ketika pasca bencana biasanya jarang. Sehingga kami akan berkomitmen untuk membantu pemulihan dari banjir Demak ini,” tegas Anif.
Senada, Wakil Rektor Bidang Akademik UMS, Prof Harun Joko Prayitno, mengungkapkan bahwa program MBKB ini merupakan proyek kemanusiaan dalam bentuk pengabdian masyarakat.
“Proyek ini menjadi bagian dari MBKM dalam bentuk proyek kemanusiaan. Ini merupakan ujian maupun cobaan yang dapat menjadi bagian mahasiswa untuk beramal. Masyarakat luas yang sedang mengalami musibah banjir Demak, menunggu kepedulian, komitmen, kerja nyata dari mahasiswa untuk membersamai masyarakat,” ungkap Harun.
Di satu sisi program ini merupakan penguatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT yang menjadi bagian dari cobaan. Di sisi lain, mahasiswa yang bersungguh-sungguh dan berkhidmat yang dikemas dalam bentuk MBKM dapat dikonversi hingga 20 Satuan Kredit Semester (SKS).
“Anggap dari Prodi Pendidikan Bahasa, ketika di masyarakat membuat refleksi karakter masyarakat dilarikan kuliah pragmatik, kemudian ada yang melakukan riset kecil-kecilan hambatan kendala bisa dikonversi pada mata kuliah metodologi riset.
Apabila ada yang membuat penelitian skripsi di Demak yang mengalami banjir ini sudah berapa SKS aja yang mahasiswa bisa dapatkan,” paparnya.
Ditambahkan, membantu warga yang sedang ditimpa musibah adalah tempat mengabdi yang sejatinya bagi masyarakat maupun mahasiswa.
"Semoga dapat bermanfaat dan bernilai ibadah yang menjadi jariah bagi pejuang kemanusiaan yang membantu dalam pemulihan pasca banjir demak," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso