SOLO,iNewsSragen.id - Rencana DPC PDIP Solo membuat panggung orasi atau forum terbuka bagi para bakal Cawali-Cawawali 2024 yang mendaftar ikut penjaringan, disambut antusias BRM Dr Kusumo Putro yang telah mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal Cawawali Kota Solo.
"Saya mengapresiasi jika nanti panggung orasi itu dapat terlaksana. Ini sejalan dengan pemikiran saya, dimana melalui panggung orasi yang disaksikan oleh masyarakat, para kandidat bisa menyampaikan visi dan misinya untuk Kota Solo," kata Kusumo, Sabtu (20/4/2024).
Sebagai seorang aktivis sekaligus advokat yang kenyang pengalaman bergaul dengan masyarakat akar rumput, atau biasa disebut wong cilik, Kusumo mengaku terobsesi untuk dapat memberdayakan pelaku UMKM Kota Solo naik kelas.
"Jadi saya mempunyai gagasan tentang UMKM ini, dimana akan saya sampaikan lebih detail lagi ketika nanti ada panggung orasi atau forum terbuka dalam proses penjaringan Cawali-Cawawali di DPC PDIP Solo," terangnya.
Secara garis besar tentang pemberdayaan UMKM, Kusumo mempunyai misi mencetak warga Solo yang mata pencahariannya di bidang UMKM menjadi wirausaha mandiri. Untuk mewujudkan itu, ia memiliki gagasan membuat balai latihan kerja di lima kecamatan.
"Dengan adanya balai latihan kerja, nantinya masyarakat di masing-masing wilayah kecamatan tersebut akan dididik menjadi wirausaha yang trampil. Mereka juga disiapkan supaya dapat bekerja di sektor formal dan sektor informal. Ini sangat penting untuk menekan angka kemiskinan," ujarnya.
Hal lain yang akan disampaikan Kusumo dalam panggung orasi, adalah gagasannya tentang pertahanan kebudayaan yang berhubungan dengan slogan Kota Solo sebagai kota budaya dengan branding 'Solo The Spirit Of Java'.
"Kita tahu bahwa Solo tidak memiliki destinasi wisata alam, oleh karenanya peran UMKM perlu dikembangkan agar memiliki daya tarik bagi wisatawan. Misalnya ada pelatihan usaha souvenir, usaha kuliner, usaha wisata budaya, dan yang lainnya," bebernya.
Menurut Kusumo, pemberdayaan UMKM dapat menjadi jembatan untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Kota Solo. Harapannya, warga Solo tidak hanya jadi penonton tapi harus bisa menjadi wirausaha di kampung halamannya sendiri agar tingkat perekonomiannya meningkat.
"Saya menginginkan warga Solo tidak menjadi buruh, tapi harus bisa menjadi wirausaha. Dengan begitu dapat menyerap banyak tenaga kerja. Kira - kira itu gagasan yang akan saya sampaikan dalam panggung orasi," imbuhnya.
Diketahui, rencana panggung orasi atau forum terbuka sebagai ajang bagi para bakal Cawali-Cawawali yang mendaftar di PDIP Solo dikemukakan oleh Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo beberapa waktu lalu.
“Melakukan orasi politik sebagai bakal calon walikota dan wakil walikota, untuk masa depan masyarakat Solo dan keberlangsungan ideologi PDIP. Kami tetap melangkah dengan jalur ideologi partai Pancasila 1 Juni 1945,” kata mantan walikota Solo yang akrab disapa dengan panggilan Rudy itu.
Pria yang memiliki ciri khas kumis tebal ini menyatakan, forum tersebut bukan panggung atau forum debat para calon, karena untuk debat para calon sudah ada yang akan menyelenggarakan.
“Orasi saja. Kalau debat nanti ada yang menyelenggarakan sendiri. Apalagi, nanti calon yang akan mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP hanya dua orang, yaitu Cawali-Cawawali," ungkap Rudy.
Ia menjelaskan panggung orasi digelar agar kader PDIP dan masyarakat mengenal dan mengetahui figur-figur calon pemimpin Solo yang mendaftar melalui PDIP. Hasil dari panggung orasi akan menjadi salah satu saringan bagi para bakal Cawali-Cawawali.
“Ini adalah untuk menyaring. Tapi saringan yang lain belum ditentukan dari partai, Juklak Juknis-nya belum ada. Saya harus meminta izin kepada DPP PDIP untuk menggelar acara (panggung orasi) itu," sebutnya
“Kami punya gagasan ini harus meminta izin DPP. Boleh nggak penjaringan setelah dilakukan, kami lakukan (panggung) orasi politik di tiap-tiap kecamatan, PAC, menghadirkan kader, struktur partai, dan tokoh-tokoh masyarakat,” sambungnya.
Sebagai Ketua DPC, Rudy tidak ingin ide kreativitas panggung orasi penjaringan bakal Cawali-Cawawali justru dinilai menyalahi ketentuan DPP PDIP. Ia berharap rencana panggung orasi itu mendapat persetujuan.
"Forum seperti itu belum pernah dilakukan dalam tahap penjaringan dan penyaringan bakal Cawali-Cawawali Solo sebelumnya. Panggung orasi ini punya nilai kemanfaatan bagi masyarakat," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso