SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sukoharjo kembali menggelar Ujian Kenaikan Sabuk Hijau ke Putih, di lapangan Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (28/4/2024).
Ujian kenaikan sabuk kali ini diikuti sebanyak 742 siswa putra dan putri dibuka langsung oleh Ketua PSHT Cabang Sukoharjo Suyanto, dan berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 13.00 WIB.
“Siswa yang mengikuti ujian kenaikan sabuk berasal dari 12 ranting atau setingkat kecamatan. Di PSHT, sabuk putih adalah sabuk yang terakhir, dan setelah ini nantinya adik-adik ini akan ada pendadaran," katanya.
Setelah mengikuti pendadaran usai mendapat sabuk putih, lanjut Suyanto, para siswa pada awal Juli 2024 akan diwisuda atau dikenal dengan tradisi pengesahan. Mereka akan disahkan serta mendapat sertifikat sebagai pendekar/warga tingkat satu.
"Di PSHT, lama pendidikan untuk mendapat sertifikat sebagai warga tingkat satu diawali dari sabuk hitam dulu selama 3 bulan. Kemudian dilanjut jambon 3 bulan, hijau 3 bulan ,dan putih selama 4 bulan. Waktunya selama 1 tahun," ungkap Suyanto.
Namun begitu, tidak menutup kemungkinan bagi warga tingkat satu nanti setelah disahkan kemudian oleh pengurus cabang diberi tugas atau kewajiban, yaitu melanjutkan pendidikan ke tahap berikutnya.
"Itu nanti dibahas bersama-sama secara musyawarah di tingkat cabang. Harapannya, adik-adik ini ketika sudah menjadi warga tingkat satu paham dengan ajaran-ajaran PSHT, paham tentang makna pengesahan, dan program- program lainnya," imbuhnya.
Sementara Ketua Panitia Ujian Kenaikan Sabuk, Yahya, menambahkan jumlah siswa peserta ujian dari hijau ke putih tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatannya sekira 50 siswa.
"Sebelumnya, dari jambon ke hijau ada beberapa yang putus tidak melanjutkan lagi, itu sudah biasa. Awalnya dari sabuk polos (hitam-Red) ada sekira 1.200 siswa, namun seiring proses pendidikan berjalan akhirnya hanya 742 ini yang selesai sampai sabuk putih," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso