Sementara itu, Sumiyati sengaja ikut berdesakan dan berebut di bawah gunungan agar bisa memperoleh hasil yang banyak. Seluruh hasil bumi yang ia peroleh kemudian ia bawa pulang dan dimasak untuk dimakan bersama keluarga.
Sebelum tradisi rebutan gunungan dimulai, seluruh warga melakukan arak-arakan mengelilingi desa sambil membawa gunungan dan menampilkan tradisi lokal. Dalam tradisi ini, setiap kepala keluarga diwajibkan membawa nasi beserta lauknya dari rumah dan kemudian dikumpulkan di halaman rumah kepala dusun untuk dicampur dan dibagikan kembali ke seluruh warga.
Seluruh daging kerbau yang telah dimasak ini lalu dibungkus dan dibagikan satu per satu ke dalam panci milik warga untuk dibawa pulang.
Tradisi Sedekah Bumi di Dusun Karang Manis, Grobogan, menjadi momentum penting untuk mempererat kebersamaan dan gotong royong warga dalam merayakan hasil panen dan keberkahan yang telah diterima. Suasana meriah dan penuh semangat menunjukkan betapa tradisi ini masih sangat dihargai dan dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Editor : Joko Piroso