get app
inews
Aa Read Next : Tanggapi Pilkada Sukoharjo, Badrus Zaman: Kotak Kosong Berpotensi Lawan Kuat Paslon Tunggal

Tatag Prabawanto Serukan Kader Partai untuk Mengutamakan Kepentingan Sragen dalam Pilkada 2024

Minggu, 02 Juni 2024 | 18:41 WIB
header img
Puluhan politikus kawakan anggota GPS berdiskusi politik terkait pilkada Sragen 2024 di Pendapa Serambi Sukowati Sragen, Kamis (30/5/2024).Foto:DOK iNews/Joko P

SRAGEN, iNewsSragen.id - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen dan anggota presidium Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS), Tatag Prabawanto, mengajak para kader partai untuk mulai berpikir secara kritis dan tidak hanya puas dengan kondisi status quo serta pragmatisme politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2024.

Dalam pernyataannya, Tatag menekankan pentingnya memberikan kontribusi positif bagi Sragen ketimbang hanya mencari keuntungan pribadi dari kabupaten tersebut.

"Saya minta kader partai mulai berpikir dan jangan hanya senang kondisi status quo, pragmatisme semata, dan jangan pula berpikir apa yang saya peroleh dari Sragen tetapi apa yang bisa saya berikan untuk Sragen," ujar Tatag.

Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki perbedaan pribadi dengan Bupati Sragen saat ini, Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Mbak Yuni), dan menaruh rasa hormat serta kasih yang sama terhadapnya. Namun, Tatag mengungkapkan bahwa ada pihak-pihak toxic atau apa yang ia sebut sebagai "bupati 1½" yang memicu perlawanan dari dirinya.

Polling abal-abal via WatsApp.Foto:Ilustrasi

Menurut Tatag, "orang-orang toxic" ini menggunakan hasil polling tidak resmi via WhatsApp untuk menegaskan kekuasaan mereka, yang membuat Tatag memutuskan untuk melawan. "Bila ada kemenangan lagi, mereka akan semakin kemaki (sombong).

Saya nggak pernah ngrusuhi atau ngganggu serta saya paham kapasitas mereka, setidaknya saya pernah menjadi atasannya," tegasnya.

Tatag juga menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki nafsu kekuasaan dan murni ingin bertukar pikiran dengan fungsionaris Partai Gerindra untuk mendorong keberanian maju demi manfaat bagi Sragen.

Ia menambahkan bahwa perkembangan Sragen sudah tertinggal satu dekade dibandingkan daerah sekitar, dan harapannya adalah dengan kader Gerindra yang maju, Sragen akan mendapatkan manfaat yang signifikan.

"Saya tidak akan mendaftar sebagai calon bupati atau wakil bupati," ujar Tatag, menegaskan bahwa niatnya bukan untuk mengejar jabatan. Ia juga mengkritik orang-orang yang merasa dekat dengan pusaran kekuasaan dan melakukan tindakan yang membawa dampak negatif pada bupati saat ini.

Tatag mengingatkan bahwa masalah pemerintahan tidak boleh berulang seperti yang dialami oleh mantan Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman. "Cukup permasalahan terakhir yang menimpa pemerintahan hanya pada mantan Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman, jangan ada yang lain lagi hanya karena gesekan ataupun politik," pungkasnya.

Dengan seruan ini, Tatag berharap dapat memicu semangat perubahan di antara kader partai dan para politisi Sragen untuk fokus pada kemajuan dan kesejahteraan Kabupaten Sragen, serta menghindari praktik-praktik politik yang merugikan masyarakat.

Anggota Presidium GPS, Aziz Kristanto.Foto:iNews/Joko P

Sementara itu, anggota Presidium GPS, Aziz Kristanto, menyampaikan bahwa tujuan mengundang partai-partai politik ini adalah untuk berdiskusi terkait Pilkada Sragen 2024 dan menghentikan kekuasaan dinasti yang telah berlangsung selama 20 tahun. Aziz menekankan bahwa Sragen menghadapi banyak masalah yang harus diatasi dengan mengganti pemimpin baru.

“Sragen membutuhkan pemimpin yang berani dan pintar untuk masa depan yang lebih cerah. Mari kita bersama-sama mencari pemimpin yang lebih baik demi masa depan Sragen,” ajak Aziz kepada partai politik yang hadir.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut