get app
inews
Aa Text
Read Next : Jalan Rusak di Sragen dan Tantangan untuk Bupati Baru

Kirab Budaya Hari Jadi ke-103 Desa Karangpelem Sragen Tampilkan Kesenian Untup-Untup

Senin, 09 September 2024 | 23:06 WIB
header img
Kreativitas warga dalam kirab budaya dari pertunjukan kesenian khas Desa Karangpelem, seperti untup-untup yang menggunakan alat musik bambu.Foto:iNews/Joko P

SRAGEN, iNewsSragen.id - Hari Jadi ke-103 Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Sragen, Jawa Tengah, yang dirayakan, Senin (9/9/2024) pagi di Umbul Ngepok tampaknya sangat meriah dan penuh warna.

Ribuan pengunjung menyemarakkan acara yang dipusatkan di kolam renang Umbul Ngepok, dengan berbagai aktivitas dan kesenian yang memikat perhatian.

Kepala desa Karangpelem, Suwarno, menyampaikan kirab budaya yang diadakan menampilkan tiga gunungan besar yang dipanggul oleh perwakilan organisasi pencak silat, menunjukkan semangat kerjasama dan kebersamaan warga desa.

Selain itu, bendera Merah Putih sepanjang 500 meter dan penampilan drumband oleh anak-anak SD menambah suasana meriah.

Kreativitas warga juga tampak dari pertunjukan kesenian khas Desa Karangpelem, seperti untup-untup yang menggunakan alat musik bambu, dan prosesi ritual pengambilan air Umbul Ngepok yang dikemas dalam fragmen drama dengan tarian sakral oleh siswa SMKN Tanon.

Salah satu gunungan bahkan menjadi rebutan warga dalam waktu singkat, mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap acara ini. Begitu juga dengan nasi tumpeng yang cepat habis diambil oleh penonton.

Camat Kedawung, Endang Widayanti, memuji keberhasilan acara tersebut dan mengapresiasi potensi budaya yang dimiliki Desa Karangpelem. Dia menekankan bahwa desa ini memiliki komitmen untuk menjadi desa budaya dan mengharapkan desa-desa lain dapat mengikuti jejak Karangpelem.

Dengan perayaan hari jadi desa yang spektakuler dan penelusuran sejarah yang mendalam, Karangpelem menunjukkan betapa pentingnya menjaga dan merayakan warisan budaya lokal.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sragen, Joko Hendang Murdono, menyampaikan bahwa rencana awal Bupati Sragen untuk hadir pada Senin siang harus diubah karena ada kepentingan mendadak.

Namun, Bupati Sragen dijadwalkan akan hadir pada malam hari untuk pergelaran wayang kulit dan akan menandatangani prasasti yang menandai tonggak sejarah ke-103 tahun Desa Karangpelem.

Joko Hendang Murdono mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Pemdes Karangpelem dan seluruh pihak yang terlibat dalam acara tersebut, termasuk pegiat seni dan budaya dari Sragen serta tamu dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Beliau menyebutkan bahwa sejarah Desa Karangpelem memiliki kaitan erat dengan sejarah Kabupaten Sragen yang kini telah berusia 279 tahun. Kemungkinan besar, pada masa lalu Karangpelem belum sepenuhnya terbentuk sebagai wilayah administratif yang terpisah, tetapi sudah ada kehidupan masyarakat di wilayah tersebut.

Dia berharap program-program yang ada di Desa Karangpelem dapat disinergikan dengan berbagai program dari organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada. Misalnya, bidang kebudayaan di Desa Karangpelem bisa berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, sementara bidang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa dikoordinasikan dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag).

Selain itu, program di bidang pariwisata juga dapat disinergikan dengan Disporapar untuk memaksimalkan potensi yang ada.

Kehadiran dan dukungan dari berbagai pihak ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi dalam menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya dan sejarah lokal, serta dalam memajukan desa-desa di Kabupaten Sragen.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut