SUKOHARJO, iNewsSragen.id - Mantan Wakil Presiden ke-10 dan 12, Muhammad Jusuf Kalla mengingatkan kepada para dosen di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) agar tidak pernah berhenti membaca dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
Hal itu disampaikan mantan wapres yang akrab disapa dengan nama singkatan JK dihadapan para civitas akademika UMS saat menjadi pembicara dalam Sidang Senat Terbuka dan Hari Jadi atau Milad ke-66 UMS di Edutorium KH Ahmad Dahlan, UMS, Kamis (24/10/2024).
Ia mengungkapkan, bahwa perkembangan ilmu pengetahuan begitu cepat. Misalnya saja di dunia informasi teknologi berkembang pesat, perubahannya terjadi tiap 18 bulan. Sementara dunia kedokteran perubahan terjadi tiap 3 tahun.
“Oleh karena itu, jangan sampai dosen berhenti membaca, sebab jika itu terjadi, maka besar kemungkinan pengetahuan dosen akan kalah oleh mahasiswa,” kata JK.
Mantan pendamping Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo itu menilai, saat ini kualitas institusi pendidikan sudah semakin baik. Akan tetapi yang tidak boleh dilupakan adalah juga untuk meningkatkan disiplin dan karakter pada sumber daya atau insan cendekia, sehingga mereka produktif dalam melahirkan karya akademik yang aplikatif.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, yang juga hadir dalam acara, dalam amanatnya menyampaikan apresiasi untuk UMS yang kini telah memasuki usia ke-66 dengan segala capaian baik nasional maupun internasional.
“Kami tentu menghargai, mengapresiasi, dan bangsa terhadap berbagai capaian yang diraih oleh UMS,” ungkapnya.
Disebutkan, dalam level internasional oleh The World University Rankings (WUR), UMS berhasil meraih posisi perguruan tinggi swasta terbaik. Dengan berbagai potensi, UMS diharapkan Haedar mampu mengkapitalisasinya sehingga menjadi pusat keunggulan.
Senada, Ketua LLDIKTI Wilayah V Jawa Tengah, Bimo Widyo Andoko juga mengapresiasi kemajuan yang dicapai oleh UMS dari sisi kualitasnya. Wawasan global dan jiwa kepemimpinan, UMS berhasil melahirkan lulusan yang kompeten sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Momentum hari jadi UMS tidak hanya jadi refleksi hari panjang yang telah dilalui. Sebagai momen juga menata masa depan dunia pendidikan,” ujarnya.
Sementara, Rektor UMS Sofyan Anif dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini UMS telah mendapat atensi dan kepercayaan dari puluhan negara di dunia. Ia menyebut UMS sebagai perguruan tinggi yang sudah sangat mapan, sekaligus bagian dari komitmen Muhammadiyah membangun bangsa.
“Seluruh komponen bangsa harus saling bersinergi untuk membangun bangsa, tanpa memiminggirkan komponen-komponen bangsa yang lain,” katanya.
Pada 2029, UMS memandang visi sebagai perguruan tinggi pemberi arah perubahan di berbagai bidang IPTEKS. Dalam usaha itu, UMS melakukan transformasi akademik, sumber daya, digital, dan transformasi Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK).
"Ke depan kami tunggu event maupun festival internasional yang akan ada di UMS, sehingga semakin mengukuhkan posisi UMS di level internasional,” tandasnya.
Selain menggelar sidang senat terbuka dalam kesempatan itu juga dilakukan peresmian Rumah Sakit UMS dan Groundbreaking Pembangunan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS.
Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan mantan Wapres RI ke-10 dan 12 M Jusuf Kalla, didampingi Rektor UMS Sofyan Anif.
Sebagai catatan, UMS Lahir pada 24 Oktober 1981. Awalnya, UMS merupakan sebuah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta cabang Surakarta yang berdiri pada tahun 1958.
Editor : Joko Piroso