Ketua Apel Siaga Bencana dan Jambore, Hadi Supriyanto, mengungkapkan bahwa acara ini digelar untuk memperingati Hari Internasional Penyandang Disabilitas (3 Desember) dan Hari Relawan Nasional (5 Desember).
Selain apel, acara juga melibatkan sarasehan peran disabilitas, bakti sosial berupa penanaman pohon di bantaran Sungai Bengawan Solo, serta workshop.
Peserta jambore tinggal bersama warga selama dua hari untuk mempererat hubungan dengan masyarakat. Hingga saat ini, 24 dari 35 kabupaten/kota di Jateng sudah memiliki unit layanan disabilitas yang terbentuk lima tahun lalu. Ini menjadikan Jateng sebagai pelopor, dibandingkan Jawa Timur, NTT, dan NTB yang baru memulai inisiatif serupa.
"Kami berharap unit layanan disabilitas dapat terbentuk di seluruh Indonesia sehingga semakin banyak penyandang disabilitas yang dapat berkontribusi aktif dalam penanggulangan bencana," ujar Hadi.
Acara ini menjadi langkah nyata dalam memberdayakan disabilitas, sekaligus menginspirasi masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang tangguh terhadap bencana.
Editor : Joko Piroso