Selain itu, Hardika juga menyarankan untuk melakukan digital detox, yakni memberi waktu jeda dari perangkat digital dan menggantinya dengan aktivitas yang lebih bermanfaat, seperti membaca atau berdiskusi.
“Kegiatan seperti ini dapat memberikan ruang bagi otak kita untuk beristirahat dan berpikir lebih mendalam,” sambungnya.
Pentingnya pengelolaan waktu layar juga menjadi bagian dari solusi. Dengan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk konsumsi media sosial, seseorang bisa lebih produktif dan terhindar dari dampak negatif 'Brain Rot'.
Untuk lingkungan pendidikan, Hardika menekankan perlunya integrasi kurikulum yang mengajarkan literasi digital.
"Institusi pendidikan, khususnya universitas, harus mengajarkan mahasiswa untuk mengenali algoritma dan memilih konten yang berkualitas. Pembelajaran berbasis proyek dan diskusi juga sangat penting untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso