Pertamina dan Diskumindag Sragen Pastikan Stok Elpiji 3 Kg Aman
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/07/1b33b_elpiji.jpg)
SRAGEN, iNewsSragen.id - PT Pertamina bersama Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) serta Paguyuban Agen Elpiji Sragen melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan dan pelaku usaha di Kabupaten Sragen, Jumat (7/2/2025). Hasilnya, tidak ditemukan antrean, dan ketersediaan elpiji 3 kg di Sragen dipastikan dalam kondisi aman.
Sebagai langkah antisipasi, PT Pertamina menambah pasokan fakultatif sebanyak 36.000 tabung elpiji selama Februari 2025. Sidak dilakukan di tiga lokasi utama, yaitu pangkalan elpiji 3 kg, usaha laundry di Kota Sragen, dan sebuah rumah makan di wilayah Kota Sragen.
Sales Branch Manager Yogyakarta VII Gas PT Pertamina, Hanif Pradipta Nur Shalih, menyatakan bahwa distribusi elpiji di Sragen berjalan normal tanpa kendala. Ia menambahkan bahwa Pertamina bersama Pemkab Sragen terus melakukan pemantauan rutin untuk menjaga keamanan stok.
"Tambahan elpiji 3 kg di Februari 2025 ini ada 36.000 tabung selama sebulan. Konsumsi harian elpiji 3 kg di Sragen mencapai 44.000 tabung, dan jumlah ini tetap terdistribusi dengan baik. Tambahan pasokan ini dibagi rata-rata per hari," jelas Hanif.
Bagi masyarakat yang kesulitan menemukan pangkalan elpiji resmi, Hanif menyarankan untuk menggunakan website MyPertamina, yang menyediakan informasi lokasi pangkalan elpiji 3 kg berdasarkan GPS atau input lokasi pengguna.
Saat ini, Sragen memiliki 1.666 pangkalan elpiji 3 kg yang tersebar di seluruh kabupaten, dengan total 24 agen distribusi. Harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kg di Sragen ditetapkan sebesar Rp18.000 per tabung.
PT Pertamina bersama Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) serta Paguyuban Agen Elpiji Sragen.Foto:iNews/Joko P
Hasil Sidak: Edukasi dan Kepatuhan Penggunaan Elpiji
Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Diskumindag Sragen, R. Widya Budi Mudhita, menjelaskan bahwa tim sidak menemukan beberapa hal penting di lapangan:
1.Di pangkalan elpiji 3 kg, ditemukan bahwa tidak ada plakat atau papan nama pangkalan, sehingga warga kesulitan mengenali lokasi tersebut. Tim sidak mengedukasi pemilik pangkalan untuk memasang plakat agar lebih mudah diakses masyarakat.
2.Di usaha laundry, pemilik usaha sudah beralih menggunakan tabung elpiji 5 kg berwarna pink untuk operasionalnya. Namun, untuk setrika uap, masih menggunakan elpiji 3 kg karena tekanan dari elpiji 5 kg terlalu besar. Pemilik laundry sedang mempertimbangkan penggantian mesin setrika agar sepenuhnya beralih ke elpiji 5 kg.
3.Di rumah makan, pemilik usaha telah menggunakan tabung elpiji 5 kg dan 12 kg untuk memasak. Namun, ditemukan 1-2 tabung elpiji 3 kg, yang digunakan sebagai cadangan saat kehabisan stok. Tim sidak mengedukasi pemilik agar mengecek keaslian tabung elpiji 5 kg atau 12 kg dengan barcode untuk menghindari penggunaan tabung hasil daur ulang dari elpiji 3 kg.
Pemerintah daerah dan PT Pertamina berkomitmen untuk terus memantau distribusi elpiji, memastikan ketersediaan stok, serta mengedukasi masyarakat dan pelaku usaha tentang penggunaan tabung yang sesuai aturan. Dengan adanya tambahan pasokan 36.000 tabung selama Februari 2025, diharapkan masyarakat tidak mengalami kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg dengan harga yang wajar.
Editor : Joko Piroso