Pengadaan Gabah di Surakarta Tembus 29 Ribu Ton, Tertinggi Sepanjang Sejarah

SURAKARTA, iNewsSragen.id - Program swasembada pangan yang menjadi prioritas utama Presiden RI Prabowo Subianto terus menunjukkan progres signifikan. Salah satu poin penting dalam kebijakan ini adalah penetapan harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram di tingkat petani, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga stabilitas ekonomi pangan.
Pemimpin Cabang Perum BULOG Surakarta, Nanang Harianto, menyampaikan bahwa hingga pertengahan Mei 2025, realisasi pengadaan GKP telah mencapai 29.654 ton atau 114,53 persen dari target awal sebesar 25.893 ton. Capaian ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah pengadaan gabah di wilayah kerja BULOG Surakarta.
“Ini merupakan capaian tertinggi kami, dan angka tersebut masih berpotensi terus bertambah karena panen masih berlangsung di beberapa wilayah,” ujar Nanang, Selasa (14/5/2025).
Distribusi pengadaan GKP per kabupaten adalah sebagai berikut: Klaten: 8.928 ton, Sukoharjo: 8.940 ton, Sragen: 5.771 ton, Karanganyar: 2.233 ton, Wonogiri: 2.595 ton, Boyolali: 1.152 ton, Kota Surakarta: 31 ton.
Beras hasil pengolahan GKP tersebut akan disimpan di sembilan kompleks gudang milik BULOG Cabang Surakarta, dengan total kapasitas penyimpanan hingga 75.000 ton beras.
LO Jateng Kolonel (Purn) Bambang BK (kiri), Pemimpin Cabang Perum BULOG Surakarta, Nanang Harianto (kanan) mengecek stok beras di Gudang BULOG.Foto:Humas/BULOG
Selain itu, untuk mengantisipasi melimpahnya stok beras yang kini mencapai 74.000 ton setara beras, pihak BULOG telah menyiapkan gudang tambahan melalui skema sewa di enam lokasi, yaitu tiga gudang di Kabupaten Sukoharjo serta masing-masing satu gudang di Klaten, Sragen, dan Wonogiri, dengan kapasitas total tambahan hingga 30.000 ton.
“Upaya ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat agar BULOG menjadi penopang utama ketahanan pangan nasional,” tutup Nanang.
Editor : Joko Piroso