get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengadaan Gabah di Surakarta Tembus 29 Ribu Ton, Tertinggi Sepanjang Sejarah

Tragedi di Lahan Tebu Sragen: Petani 74 Tahun Meninggal Dunia Akibat Terbakar

Selasa, 23 September 2025 | 11:32 WIB
header img
Tim Inafis Polres Sragen bersama tenaga medis Puskesmas Tangen melakukan pemeriksaan di lokasi kebakaran lahan tebu yang menewaskan seorang petani berusia 74 tahun di Dukuh Ngrancang, Desa Jekawal, Kecamatan Tangen, Sragen, Senin (22/9/2025).Foto:Humas/Is

SRAGEN, iNewsSragen.idWarga Dukuh Ngrancang, Desa Jekawal, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen digemparkan dengan insiden kebakaran lahan tebu yang menelan korban jiwa. Seorang petani bernama Seman (74) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terbakar di area lahan tebu tanah kas desa yang dikelola oleh Wardoyo, Senin (22/9/2025) sore.

Kejadian bermula sekitar pukul 15.45 WIB ketika seorang saksi yang melintas di jalan desa Dk. Bligi – Dk. Ngrancang melihat kobaran api di lahan tebu. Saksi segera memberi tahu pemilik lahan, Wardoyo (50), dan seorang saksi lain yang juga memiliki lahan di sekitar lokasi. Saat menuju area yang terbakar, saksi kedua justru mendapati sosok lelaki dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Korban diketahui bernama Seman, seorang petani asal Dukuh Ngrancang RT 014, Desa Jekawal. Tubuh korban ditemukan dalam posisi terlentang menghadap timur dengan kondisi luka bakar parah. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Tangen oleh warga setempat, Wardi (53), perangkat desa sekaligus pelapor resmi.

Mendapat laporan, jajaran Polsek Tangen bersama tim Inafis Satreskrim Polres Sragen serta tenaga medis Puskesmas Tangen langsung mendatangi lokasi. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan korban sudah meninggal dunia dengan luka bakar mencapai 80 persen di sekujur tubuh.

“Dari hasil pemeriksaan tim Inafis dan medis, korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Luka bakar hampir di seluruh tubuh menjadi penyebab utama meninggalnya korban,” ungkap Kapolres Sragen, AKBP Dewiana Syamsu Indyasari, Senin malam.

Barang bukti yang diamankan polisi berupa celana kolor hitam yang masih melekat pada tubuh korban. Jenazah kemudian dievakuasi ke rumah duka setelah pemeriksaan visum luar selesai dilakukan.

Hingga kini, penyebab pasti korban bisa terjebak di area lahan yang terbakar masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara, korban kemungkinan sedang berada di lahan untuk beraktivitas saat api mulai membesar dan tidak sempat menyelamatkan diri.

Kebakaran sendiri menghanguskan sebagian lahan tebu tanah kas desa di Dukuh Ngrancang yang dikelola oleh Wardoyo. Api baru bisa dipadamkan setelah warga sekitar bergotong royong bersama pemilik lahan.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut