Balap Sepeda Antik Bronjong Sebelah, Tradisi Unik Warga Pranan di Festival Jambu

SUKOHARJO,iNewsSragen.id – Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, kembali menghadirkan atraksi unik dalam rangkaian Pranan Jambu Festival IV. Lomba balap sepeda antik bronjong sisi, yakni balapan sepeda dengan membawa beban jambu seberat 20 kilogram hanya di satu sisi sepeda, menjadi sorotan utama perhelatan yang digelar Jumat-Sabtu (5-6/9/2025) di Lapangan Desa Pranan.

Tradisi ini lahir dari kebiasaan lama warga Pranan yang mengangkut hasil panen jambu menggunakan bronjong sebelah di sepeda. Dari sekadar adu cepat pulang dari ladang, kini berkembang menjadi lomba rakyat yang sarat nilai budaya sekaligus hiburan.

Baca Juga

Panen Jambu Air Pranan, Mewujudkan Agrowisata Desa di Sukoharjo Melalui Festival

“Dulu para pedagang sepulang kulakan atau panen sering adu balap sepeda dengan bronjong sebelah. Tradisi itu kami lestarikan agar tetap hidup,” ujar Kepala Desa Pranan, Sarjanto alias Jigong disela final lomba, Sabtu (6/9/2025)sore.

Dalam festival kali ini, lomba balap sepeda diikuti 76 peserta dengan usia pembalap tertua mencapai 73 tahun. Tak hanya itu, ada pula lomba lari sambil memanggul bronjong jambu seberat 40 kilogram menempuh jarak 100 meter, diikuti 33 peserta. Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp25 juta.

Camat Polokarto, Hery Mulyadi, menyebut balap sepeda antik dengan bronjong sebelah sebagai lomba yang benar-benar unik. “Peserta harus menjaga keseimbangan dengan beban berat di satu sisi. Di sinilah keunikan sekaligus kearifan lokal yang kami pertahankan. Balapan ini akan terus menjadi agenda tahunan festival,” tegasnya.

Editor : Joko Piroso