Trauma Keracunan, Bupati Sukoharjo Tegaskan Harga Mati Sertifikasi Higiene dan Sanitasi Dapur MBG

SUKOHARJO,iNewsSragen.id – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengingatkan pentingnya sertifikasi higiene dan sanitasi bagi dapur yang terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil untuk mencegah terulangnya kasus keracunan yang pernah terjadi sebelumnya.

Bupati menyampaikan hal ini saat membuka workshop sertifikasi laik higiene sanitasi (SLHS), sertifikasi halal, sertifikasi UMKM, dan penjamah makanan, yang diikuti oleh koordinator wilayah Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), di Gedung Menara Wijaya, Selasa (30/9/2025).

Baca Juga

Kebanggaan Seorang Ibu, Bupati Sukoharjo Dampingi Sang Putra Wisuda di UMS

"Dapur MBG harus memiliki sertifikat higiene dan sanitasi untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan kepada anak-anak terjamin kualitasnya. Ini program luar biasa yang bertujuan menekan angka stunting dan memberi gizi yang baik untuk tumbuh kembang anak-anak kita," ujar Bupati Etik saat memberikan sambutan.

Bupati juga mengingatkan para petugas koordinator wilayah SPPI dan petugas SPPG agar tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi tetap menjaga kualitas.

"Di Sukoharjo, harga mati, 20 dapur SPPG yang sudah berjalan harus sesuai SOP, tanpa mengorbankan kualitas. Jangan sampai ada trauma kejadian keracunan seperti yang dulu," tegasnya.

Menurut Bupati, setiap bahan yang digunakan di dapur SPPG haruslah berkualitas, dan petugas harus memprioritaskan kebersihan sarana dan prasarana. "Jangan hanya karena harga murah, barang yang digunakan tidak memenuhi standar kualitas," tambahnya.

Bupati juga menyampaikan target jumlah SPPG di Sukoharjo yang diperkirakan mencapai 80, sementara saat ini baru 20 SPPG yang beroperasi. "Kami terus memantau yang 20 ini. Yang penting hasilnya sesuai harapan dan kualitasnya terjaga," katanya.

Editor : Joko Piroso