SPPG PCM Baki Siap Beroperasi, Tunggu Sertifikat Laik Hygiene dan Sanitasi dari Dinkes Sukoharjo

SUKOHARJO,iNewsSragen.id – Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) Baki telah siap beroperasi untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Semua persiapan telah rampung, baik dari sisi infrastruktur, tenaga kerja, hingga armada distribusi. Namun, operasional resmi masih menunggu satu dokumen penting, yaitu Sertifikat Laik Hygiene dan Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo.
Koordinator pembangunan SPPG PCM Baki, Sahono, menjelaskan bahwa dapur yang terletak di Dukuh Turusan, Desa Gedongan, Kecamatan Baki ini telah melalui proses pembangunan yang cepat dan terukur sejak proposal diajukan ke Badan Gizi Nasional (BGN) pada pertengahan Juli lalu.
"Kami diberi waktu 45 hari untuk pembangunan. Alhamdulillah, akhir Agustus selesai 100 persen. Kemudian kami lanjutkan pengadaan peralatan dapur dan dua mobil distribusi," ungkapnya, Rabu (1/10/2025).
Tak hanya itu, pada awal September, BGN telah menunjuk seorang ASN sebagai Kepala SPPG PCM Baki, lengkap dengan dua tenaga pendukung yakni seorang akuntan dan seorang ahli gizi berstatus PPPK.
Total, operasional dapur ini akan dijalankan oleh 47 karyawan yang direkrut sesuai juknis BGN, dan terbagi dalam berbagai divisi, seperti persiapan masak, produksi masakan, pengemasan, distribusi, hingga kebersihan.
Namun, meskipun semua sistem telah siap berjalan, SPPG PCM Baki masih harus menunggu transfer anggaran dari negara dan penerbitan **SLHS** dari Dinas Kesehatan agar bisa resmi beroperasi.
“Kami sudah mendapat virtual account dari BGN, tapi belum bisa menjalankan distribusi resmi karena masih menunggu SLHS,” jelas Sahono.
Program ini mendapat perhatian besar karena akan melayani 3.533 penerima manfaat, yang terdiri dari siswa PAUD, RA, BA, TK di 17 lembaga (781 siswa), SD/MI di 11 lembaga (1.894 siswa), SMP/MTs (194 siswa), dan SMA/MA (100 siswa). Selain itu, juga menjangkau kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di Desa Gedongan (228 orang) dan Desa Jetis (336 orang).
“Kami sangat serius menjalankan amanah ini, bukan hanya tanggung jawab dunia tapi juga akhirat. Para karyawan bahkan mengikuti pengajian setiap minggu keempat, agar bekerja dengan hati dan diniati ibadah,” tegas Sahono.
Ketua PDM Sukoharjo, H. Djumari, turut menyampaikan apresiasi atas pencapaian PCM Baki yang dinilai cepat dan tepat dalam membangun SPPG. Ia mengingatkan bahwa kualitas layanan dan makanan harus dijaga sesuai standar BGN, terutama karena program ini menyangkut masa depan generasi emas bangsa.
Untuk diketahui, Muhammadiyah di Kabupaten Sukoharjo memiliki total 9 dapur SPPG. Hingga saat ini, baru tiga dapur yang beroperasi yakni di Kecamatan Polokarto, Nguter, dan kini PCM Baki segera menyusul setelah proses administrasi rampung.
“SPPG ini berada di atas lahan wakaf milik Muhammadiyah, tidak menempati tanah milik orang lain. Ini sesuai ketentuan dari PP Muhammadiyah. Kita dukung penuh keberlangsungan dan akuntabilitasnya,” tambah Djumari.
Acara peresmian SPPG PCM Baki dihadiri pula oleh para kepala sekolah dari lembaga pendidikan penerima manfaat, serta pejabat kecamatan seperti Camat Baki, Danramil, dan Kapolsek, yang menunjukkan dukungan lintas sektor terhadap program pemenuhan gizi anak dan masyarakat ini.
Editor : Joko Piroso