Batik Sragen Jadi Sorotan, Pemerintah dan Dekranasda Bangun Kolaborasi Inovatif
SRAGEN, iNewsSragen.id – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2025 yang jatuh pada Kamis (2/10/2025), Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sragen menggelar ajang bergengsi bertajuk “Sragen Batik Fashion” di Gedung Sentra Industri Kreatif dan Kerajinan (SIKK). Kegiatan ini tidak sekadar menjadi ruang ekspresi para perajin batik, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa serta mendorong pengembangan ekonomi kreatif lokal.
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Wakil Bupati Sragen Suroto, Sekretaris Daerah Kabupaten Sragen Hargiyanto, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Ketua Dekranasda Sragen Linda Sigit Pamungkas, pimpinan organisasi masyarakat, mitra kerja Dekranasda, serta pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) batik Sragen.
Dalam laporannya, Ketua Dekranasda Sragen menegaskan bahwa peringatan Hari Batik Nasional tahun ini dikemas lebih inovatif. Rangkaian kegiatan meliputi fashion show batik yang menampilkan karya dari 20 IKM batik Sragen, serta edukasi membatik untuk 136 siswa SD Kroyo. Langkah ini dilakukan untuk menanamkan kecintaan terhadap batik sejak dini, sekaligus menjaga keberlanjutan budaya membatik di tengah arus modernisasi.
Tak hanya itu, momen tersebut juga ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama lintas sektor. Kolaborasi ini melibatkan perguruan tinggi, lembaga keuangan, pelaku usaha, serta komunitas kreatif. Fokus kerja sama meliputi dukungan riset dan akademik, akses permodalan dan layanan keuangan, perluasan jejaring pemasaran digital, serta pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat. “Dengan kolaborasi ini, kami berharap tercipta ekosistem yang kuat untuk mendukung pertumbuhan IKM batik dan kerajinan di Kabupaten Sragen,” ujar Linda.
Linda juga mengungkapkan rasa bangga karena salah satu IKM Sragen berhasil meraih Juara II Dekranas Award 2025 tingkat nasional kategori kayu, melalui produk Bumerang Seni, yang menunjukkan daya saing pelaku industri kreatif Sragen di kancah nasional.
Sementara itu, Wakil Bupati Sragen Suroto dalam sambutannya menegaskan bahwa peringatan Hari Batik Nasional bukan hanya milik para pengrajin, melainkan momentum kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. “UNESCO telah menetapkan batik Indonesia sebagai warisan budaya tak benda dunia. Pengakuan ini adalah kehormatan dan tanggung jawab besar bagi kita semua,” ucapnya.
Suroto menambahkan, Sragen memiliki sejarah panjang dan potensi besar dalam industri batik. Batik Sragen bukan sekadar karya seni, melainkan identitas budaya, sumber penghidupan masyarakat, dan pendorong utama ekonomi kreatif daerah. Ia mengajak semua pihak pemerintah, pengrajin, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan generasi muda untuk terus menjaga dan mengembangkan batik Sragen agar tetap eksis dan berdaya saing global.
“Mari jadikan batik sebagai simbol kecintaan terhadap budaya sekaligus motor penggerak ekonomi daerah,” pungkasnya.
Editor : Joko Piroso