get app
inews
Aa Text
Read Next : Gamelan Digadaikan di Pegadaian, Polres Sragen Bongkar Kasus Penipuan Seniman Surakarta

Gamelan Pendopo Wakil Bupati Sragen Hilang, Seniman Tradisional Kehilangan Ruang Berlatih

Rabu, 29 Oktober 2025 | 16:40 WIB
header img
Sugiyanto alias Bagong, seniman kendang peraih rekor MURI, komentarnya setelah gamelan pendopo Wakil Bupati hilang. Foto:iNews/Joko P

SRAGEN, iNewsSragen.id — Hilangnya seperangkat gamelan dari pendopo rumah dinas Wakil Bupati Sragen menjadi pukulan berat bagi puluhan seniman karawitan tradisional di Bumi Sukowati. Selama bertahun-tahun, gamelan itu menjadi sarana latihan dan ruang berekspresi bagi para seniman. Namun kini, aktivitas seni yang biasanya rutin berjalan mendadak terhenti karena gamelan tersebut tidak lagi berada di lokasi.

Keresahan ini diungkapkan oleh Sugiyanto alias Bagong, seniman kendang legendaris Sragen yang telah meraih penghargaan MURI. Di sanggarnya yang sederhana di Kampung Mojo Wetan, Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, Bagong menerima banyak curahan hati dari para seniman yang kehilangan tempat latihan.

“Banyak seniman Sragen ke sini dan mengeluh mau latihan saja sekarang tidak ada tempatnya, tidak ada alatnya di tempat Pak Wakil. Sekarang alatnya di mana juga tidak tahu,” ujar Bagong, mantan Ketua Dewan Kesenian Daerah Sragen (DKDS) era Bupati Untung Wiyono.

Menurut Bagong, gamelan yang hilang bukan gamelan biasa. Perangkat gamelan tersebut terbuat dari perunggu berkualitas tinggi dan selama ini menjadi kebanggaan seniman lokal. Latihan karawitan di pendopo Wakil Bupati juga berjalan tertib dan terjadwal.

“Dulu latihan di tempat Pak Wakil, mulai zaman Pak Dedy masih tertib. Habis Pak Dedy, Pak Suroto, sudah tidak pada latihan karena gamelan sudah tidak ada,” ungkapnya.

Kondisi ini membuat banyak kelompok karawitan Sragen kehilangan ruang berkarya. Para seniman merasa kehilangan dukungan pemerintah untuk seni tradisi yang selama ini mereka lestarikan dengan penuh kecintaan dan tenaga.

Bagong kini berupaya untuk dapat bertemu dengan Bupati Sragen yang baru, Sigit Pamungkas, demi memperjuangkan ruang ekspresi bagi para seniman.

“Dengan Bupati yang baru ini saya mau menanyakan biar ada ruang kembali buat latihan seniman Sragen. Yang jelas di sini saya mewakili seniman, khususnya tradisi,” tegasnya.

Selain keluarga besar seniman karawitan, persoalan hilangnya aset pemerintah ini juga menjadi perhatian kalangan pegiat kontrol sosial. Agus Triyono, dari LSM Topan RI, menyoroti hilangnya gamelan yang merupakan aset negara.

“Dalam seminggu kalau tidak jelas posisi gamelan itu di mana, akan saya buat laporan ke yang berwajib,” ancam Agus.

Menurut Agus, aset daerah tidak boleh berpindah tempat tanpa dokumentasi dan prosedur yang jelas. Ia juga mendukung langkah seniman untuk menuntut transparansi.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah daerah terkait keberadaan gamelan tersebut. Para seniman tradisional Sragen hanya berharap satu hal: gamelan segera ditemukan dan dikembalikan ke pendopo agar aktivitas latihan bisa berjalan kembali seperti dulu.

Bagi mereka, gamelan bukan sekadar alat musik, ia adalah denyut nadi budaya, ruang pertemuan, dan sumber kebanggaan yang mengikat mereka dengan Sragen sebagai kota budaya.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut