Tokoh Budaya Prihatin Geger Suksesi Raja Keraton Surakarta, Soroti Ambisi Kekuasaan yang Memanas
Kusumo menekankan bahwa paugeran Keraton Surakarta bukan sekadar simbol, melainkan fondasi kearifan yang mengutamakan kemaslahatan bersama. Ambisi kekuasaan yang tak mempertimbangkan nilai budaya, menurutnya, justru menggerus marwah Keraton sebagai pusat peradaban Jawa.
“Cita-cita kejayaan Keraton Kasunanan bukan soal siapa yang berkuasa, tapi bagaimana menjaga marwah budaya Jawa dan warisan luhur Mataram Islam,” sambungnya.
Atas memanasnya situasi, Kusumo menyatakan keprihatinan mendalam dan berharap keraton kembali bercahaya menjadi pusat spiritual serta kebudayaan yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Menjaga budaya dan tradisi jauh lebih penting daripada sekadar berebut tahta. Sudah saatnya Keraton menjadi cahaya budaya bagi kemaslahatan umat,” pungkasnya.
Diketahui, saat ini kubu Gusti Purboyo yang dimotori GKR Timoer Rumbai tengah bersiap menggelar jumenengan pada, Sabtu (15/11/2025), meskipun ditentang kalangan internal, termasuk saran pemerintah melalui Maha Menteri KGPA Tedjowulan, namun sepertinya tak diindahkan.
Editor : Joko Piroso