Isu Bentrokan PSHT di Sambirejo Sragen Dibantah Ketua Ranting: Hoaks, Acara Berlangsung Kondusif
SRAGEN, iNewsSragen.id - Situasi di Kecamatan Sambirejo, Sragen sempat memanas pada Sabtu (15/11) malam akibat isu nyaris terjadinya bentrokan antar kelompok pesilat PSHT. Informasi tersebut beredar setelah adanya kegiatan pemilihan pengurus ranting atau Parapatan Ranting yang digelar di Aula Kantor Kecamatan oleh kelompok PSHT yang disebut tak diakui legalitasnya oleh pemerintah sesuai Permenkumham.
Biro Organisasi PSHT Cabang Sragen, Sutrisno, sebelumnya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut berpotensi memicu gejolak massa. Namun, situasi berhasil diredam berkat langkah cepat pengurus PSHT Cabang Sragen yang meminta anggota untuk “cooling down” agar tidak terjadi tindakan anarkis.
Menanggapi isu itu, Ketua PSHT Ranting Sambirejo Cabang Sragen Pusat Madiun, Deni Fadilah, memberikan klarifikasi tegas pada Selasa malam (25/11/2025). Ia menegaskan bahwa pemberitaan mengenai potensi bentrokan adalah hoaks. Menurutnya, kegiatan Parapatan Ranting berjalan kondusif sejak persiapan siang hari hingga selesai dini hari.
Deni menjelaskan bahwa peserta yang hadir melebihi undangan panitia sehingga sempat membuat tim kekurangan konsumsi. Namun selama kegiatan berlangsung, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kelompok lain yang berpotensi memicu gesekan.
“Semua berlangsung aman. Kami juga berkomunikasi dengan Muspika. Tidak ada surat keberatan yang masuk, jadi kami anggap tidak ada masalah di Sambirejo,” ujarnya.
Terkait legalitas organisasi, Deni menuturkan bahwa PSHT Cabang Sragen Pusat Madiun sudah menyerahkan dokumen badan hukum ke Kesbangpol pada 2022. Ia menegaskan, pihaknya tidak ingin terlibat dalam klaim-klaim siapa yang paling benar.
“Warga Sambirejo tidak terlalu memikirkan itu. Yang mereka rasakan adalah bagaimana PSHT bisa memberi manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Deni memaparkan berbagai kegiatan sosial yang dilakukan PSHT Sambirejo, mulai dari pagelaran reog, acara UMKM tanpa pungutan biaya, hingga pembagian 250 paket bantuan sosial kepada warga. Selain itu, PSHT Sambirejo juga rutin mengadakan khataman dan kegiatan keagamaan bekerja sama dengan pondok pesantren.
“Kami ingin berdarma, bukan rebutan benar atau salah. Selama tidak diganggu, ya kami fokus pada kegiatan sosial dan pengabdian,” lanjutnya.
Deni juga mengapresiasi Camat Sambirejo yang memberikan ruang bagi masyarakat untuk menggunakan gedung kecamatan sebagai tempat kegiatan.
Pada malam yang sama, PSHT Sambirejo Cabang Sragen, Pusat Madiun, mengadakan dua agenda sekaligus, yaitu khataman dan sholawatan, sekaligus penilaian tugas cabang untuk pengumuman SK ketua ranting terpilih. Namun hasil parapatan baru akan diumumkan setelah seluruh rangkaian kegiatan keagamaan selesai.
Editor : Joko Piroso