Polres Sukoharjo Matangkan Pengamanan Nataru, 659 Personel Disiagakan

SUKOHARJO,iNewsSragen.id – Polres Sukoharjo menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Lilin Candi 2025 untuk memastikan pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 berjalan aman dan kondusif. Rakor berlangsung di Aula R. Kusnadi, Rabu (10/12/2025), dipimpin Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo.

Rakor dihadiri jajaran Forkopimda, TNI, instansi vertikal, tokoh agama, hingga relawan. Kapolres menegaskan koordinasi lintas sektoral penting mengingat mobilitas warga meningkat saat libur akhir tahun. Pengamanan mencakup gereja, pusat keramaian, objek wisata, hingga arus lalu lintas.

Baca Juga

Polres Sukoharjo dan Warga Gotong Royong Bersihkan Anakan Sungai Samin Cegah Banjir

Kapolres turut mengingatkan sejumlah potensi kerawanan seperti kemacetan, kriminalitas, kecelakaan, bencana hidrometeorologi, hingga sebaran hoaks dan isu intoleransi.

"Karena itu, Polres menyiapkan pola pengamanan terbuka, tertutup, sterilisasi tempat ibadah, penguatan pos pengamanan, dan jalur komunikasi cepat 24 jam," kata Kapolres.

Pemkab Sukoharjo melalui Wakil Bupati Eko Sapto Purnomo menyatakan dukungan penuh, terutama dalam layanan publik, kesehatan, transportasi, dan mitigasi bencana. TNI juga menyatakan kesiapan penuh melalui jajaran Koramil dan Babinsa.

Baca Juga

Operasi Zebra Candi 2025 Dimulai: Polres Sukoharjo Soroti Titik Rawan Kecelakaan Tunggal

Kabag Ops Polres Sukoharjo mencatat 659 personel akan diterjunkan, terdiri 392 personel Polri, 112 TNI, dan 155 dari instansi terkait. Sementara Kasat Lantas AKP Doohan Octa memprediksi lonjakan kendaraan di jalur Solo–Wonogiri, Solo–Wonosari, Bundaran Kartasura, dan jalur alternatif pedesaan.

BPBD menyiagakan posko 24 jam untuk mengantisipasi banjir, longsor, dan angin kencang. Dewan Gereja Kabupaten Sukoharjo juga menyampaikan terima kasih atas dukungan keamanan menjelang puncak perayaan Natal 18–19 Desember.

Rakor ditutup dengan ajakan Kapolres untuk saling menjaga sinergi serta menahan euforia berlebihan sebagai bentuk empati bagi warga yang terdampak bencana.

Editor : Joko Piroso