get app
inews
Aa Text
Read Next : Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Desa Gandu Akhirnya Padam Setelah Seminggu

Tiga Santriwati Hanyut di Sungai Lusi Ditemukan Tewas pada Hari Kedua Pencarian

Jum'at, 12 Desember 2025 | 18:49 WIB
header img
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah santriwati yang ditemukan tenggelam di Sungai Lusi, Blora, pada hari kedua pencarian.Foto:Heri/Istimewa

BLORA, iNewsSragen.id  – Operasi pencarian tiga santriwati Pondok Pesantren Al Ma’un yang hilang di Sungai Lusi, Kabupaten Blora, akhirnya membuahkan hasil pada hari kedua. Tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD Blora, serta relawan, berhasil menemukan seluruh korban dalam kondisi meninggal dunia.

Ketiga korban ditemukan hampir bersamaan di beberapa titik berbeda, dengan lokasi terjauh mencapai sekitar 1,5 kilometer dari titik awal kejadian. Korban pertama berinisial SF, warga Todanan, ditemukan mengambang pada pukul 13.10 WIB. Tidak lama kemudian, pukul 14.30 WIB, korban kedua SR, asal Gempolrejo, Tunjungan, berhasil ditemukan masih di sekitar area kejadian. Selang lima menit, pada pukul 14.35 WIB, korban ketiga AFR, warga Nglawungan, Tunjungan, ditemukan sekitar satu kilometer dari titik awal terseret arus.

Kepala Pelaksana BPBD Blora, Mulyowati, menjelaskan bahwa ketiga korban telah tenggelam selama sehari semalam. Pemeriksaan awal memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh para korban sehingga dipastikan mereka meninggal akibat kecelakaan air. Meski penyebab pasti belum dapat dipastikan, dugaan sementara korban terpeleset atau terperosok saat berada di dekat sungai sebelum terseret arus deras.

Setelah dievakuasi, seluruh korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk proses pemandian jenazah sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. “Ketiganya sudah kami serahkan ke keluarganya. Setelah pensucian selesai, mereka langsung dibawa ambulans menuju rumah duka masing-masing,” ujar Mulyowati.

Sebelumnya, delapan santriwati Ponpes Al Ma’un hanyut terseret arus Sungai Lusi pada Kamis (11/12/2025) saat mencari kerang. Dari delapan orang tersebut, lima berhasil ditemukan—dua di antaranya dalam kondisi meninggal dunia. Tiga lainnya ditemukan selamat dan kini tengah dirawat di RSU Blora.

Kejadian berawal ketika rombongan sekitar 60 pelajar mengikuti kegiatan class meeting dan berkunjung ke rumah ustaz di Kelurahan Kedungjenar. Namun sebelum kegiatan berlangsung, delapan santriwati itu justru pergi ke sungai di belakang rumah ustaz untuk melihat kondisi air. Mereka kemudian nekat turun ke sungai untuk mencari kerang, namun arus mendadak deras. Meski sudah diingatkan teman-temannya untuk segera naik, peringatan itu terlambat hingga mereka terseret arus.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut