SRAGEN, iNewsSragen.id - Kebakaran hebat melanda sebuah tempat penggilingan padi di Dukuh Ceme RT 1, Desa Wonotolo, Kecamatan Gondang, Sragen, Kamis (4/8/2022) tengah malam. Rumah penggilingan padi milik Edi Sugiyono (61) di Dukuh Ceme RT 1, Wonotolo itu hangus dilalap si jago merah.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun kerugian ditaksir mencapai lima puluh juta rupiah. Sebab selain bangunan terbakar, tiga mesin penggiling padi juga rusak parah.
Data yang dihimpun iNewsSragen.id dilapangan, kobaran api kali pertama diketahui pada Kamis (4/8/2022) pukul 23.30 WIB. Saat itu, kondisi penggilingan sudah tidak beroperasi, oleh Awang (21) penjaga penggilingan padi.
Menurut Awang mengatakan, Kebakaran diketahui dari kobaran api dan kepulan asap yang keluar dari tempat penggilingan padi. Api kemudian membakar sekam yang ada di bawahnya sehingga dengan cepat api langsung merambat menganghuskan bangunan rumah penggilingan padi.
Tak lama berselang, dua mobil “Api bisa dipadamkan pukul 00.40 WIB. Diduga api berasal dari percikan api dari knalpot mesin penggiling knalpot yang membakar sekam di bawahnya.
Akibat kebakaran itu, 2 petak bangunan rusak berikut 3 alat mesin penggiling padi yang terdiri dari satu mesin temen dan 2 mesin penggiling. pemadam kebakaran tiba di lokasi untuk melakukan pemadaman. Setelah hampir satu jam, api baru bisa dipadamkan dengan kondisi bangunan dan mesin sudah hangus terbakar.
Penggelola penggilingan padi sekaligus Kades Wonotolo, Mukhlisin yang ditemui di lokasi kejadian menyampaikan kebakaran diduga dipicu oleh kondisi mesin penggilingan padi yang terlalu panas usai dioperasikan. Saking panasnya knalpot mesin yang diselimuti debu, diduga membakar sekam di bawah knalpot
“Karena panasnya itu membakar sekam dan memicu kobaran api. Perkiraan apinya sudah dari tadi sore, nah malam baru membesar,” ujarnya. Tempat produksi dan penggilingan sementara tidak bisa digunakan karena bangunan runtuh dan mesinnya rusak. “Kerugian sekitar Rp 50 juta,” urainya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait