RUTENG, iNewsSragen.id – Media sosial di kota Ruteng, kabupaten Manggarai, NTT kini masih ramai pasca dihebohkan aksi goyang Bento sejumlah mahasiswi Unika St Paulus Ruteng.
Goyangan bento mahasiswi Unika St Paulus Ruteng itu viral usai terekam kamera dan diupload ke media sosial. Dalam video itu nampak sejumlah mahasiswi membentuk beberapa lingkaran dan joget secara bergantian dengan iringan lagu Bento yang telah diremix dan hingga kini masih hits itu.
Para mahasiswi mengenakan kain songke yang merupakan kain tenun khas Manggarai yang dibalut baju lengan panjang warna putih. Tampak juga beberapa mahasiswi lainnya mengenakan jas almamater Unika Ruteng ikut bergoyang bersama sembari doraki rekan – rekan mereka.
Video viral itu juga terposting di fanpage Info Labuan Bajo. Sampai saat ini, postingan tersebut sudah dikomentari ratusan kali dan telah dibagikan sebanyak 329 kali. Postingan yang juga memantik kritikan nitizen.
Seperti halnya Yulius, seorang netizen mengatakan, disaat mahasiswa lain sedang sibuk melakukan konsolidasi mendesak pemerintah untuk menurunkan harga BBM, malah sebagian mahasiswa di Kabupaten Manggarai justru melakukan adegan goyang bento yang tidak mendidik.
"Ketika moral peserta didik dipertontonkan dalam nuansa negatif, bisa membuat hancur dunia pendidikan," juga kritikan ditulis Aleks Haman
Netizen lainnya, Ari Bero mengingatkan bahwa, menjadi mahasiswa perlu belajar menempatkan diri. Aktivitas kurang elok yang berlebihan pada saat mengenakan kain songke dan jas almamater itu bisa merusak nama baik lembaga pendidikan.
Sementara itu, seorang narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan, mahasiswi bersangkutan telah dihubungi oleh Dosen Unika St Paulus Ruteng untuk memberi klarifikasi karena video goyang bento tersebut viral di sejumlah platform media sosial.
"Dosen sudah hubungi yang bersangkutan karena videonya saat ini viral dan beredar luas di media sosial," ujarnya kepada wartawan di Ruteng Rabu (7/9/2022). Hingga kini, iNews.id masih terus berupaya lakukan konfirmasi mahasiswi bersangkutan maupun pihak Rektor Unika St Paulus Ruteng, namun belum membuahkan hasil.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
