SRAGEN, iNewsSragen.id - Marak penipuan bermodus mengaku sebagai petugas bank di wilayah kabupaten Sragen, membuat jajaran Kepolisian khususnya Polres Sragen harus bertindak. utamanya dengan menghimbau kepada seluruh warga Sragen agar selalu berhati-hati dan waspada.
Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama menyebut, pihaknya telah menerima laporan aduan dari beberapa warga yang merasa jadi korban penipuan, sehingga rekening tabungan korban yang ada di bank terkuras.
Setelah korban berkomunikasi dengan orang yang diduga sebagai penipu dengan modus mengaku sebagai petugas bank, korban selanjutnya memberikan nomor rekening serta data diri lainnya untuk melengkapi prosedur yang di ajukan.
Dari pengakuan 6 pengadu mengatakan, tiba-tiba merasa ada transaksi tak dikenal yang menguras seluruh isi rekening milik korban.
Sejauh ini, para korban merasa tidak melakukan transaksi baik mobile banking ataupun secara langsung transfer di mesin ATM. Namun, isi rekening korban terkuras, dan rata-rata habis, dengan beberapa kali transaksi di dalamnya.
Menanggapi kejadian itu, kapolres berpesan, agar warga senantiasa berhati-hati dan waspada manakala ada pihak pihak tertentu, yang menginformasikan bahwa masyarakat menerima hadiah, sayembara, baik yang berwujud barang ataupun sejumlah uang, jangan langsung percaya.
Jika itu terjadi, segera laporkan ke Polres ataupun Polsek, karena saat ini sedang marak penipuan, apalagi seolah-olah hadiah itu akan di kirim ke rekening yang bersangkutan, kemudian pihak penipu meminta nomor rekening atau meminta pasport dan data diri lainnya, seolah-olah menjadi bagian dari prosedur, maka itu jangan pernah diberikan.
"Karena dari data yang kami telusuri, bahwa perbankkan prosedurnya tidak seperti itu. Tidak pernah karyawan bank meminta nomor rekening nasabah bank, meminta pasport nasabah," kata Piter.
Selain itu, warga Sragen juga dihimbau untuk sangat berhati-hati dan mewaspadai modus penipuan berkedok pinjaman online (pinjol) yang bertujuan menguras isi tabungan.
Aksi ini juga tengah marak terjadi. Belakangan ada dua pelapor yang menjadi korban berkedok pinjol tersebut.
Dari para pelapor, seorang warga bernama Intan asal Sidoharjo Sragen mengaku telah menjadi korban penipuan bermodus pinjol tersebut.
Dia datang ke Mapolres Sragen pada Selasa, 2 September 2022, untuk melaporkan bahwa rekening tabungannya telah habis, padahal Intan yang seorang mahasiswi ini mengaku sama sekali tidak melakukan transaksi apapun.
Setelah ditelusuri, intan mengaku pernah berkomunikasi dengan orang tak dikenal yang mengaku sebagai peminjam uang secara online.
Setelah melakukan beberapa prosedur yang diajukan pihak pinjol, mendadak tabungan Intan sebanyak belasan juta rupiah malah tersedot habis.
Modusnya pelaku memancing korban dengan mengirimkan bukti transfer dari pinjaman yang diajukan oleh korban. Namun proses pengambilan mengalami kendala, sehingga Intan harus melalui beberapa prosedur, termasuk mengirimkan nomor rekening serta data dirinya.
Kasus yang menimpa Intan dan beberapa pelapor lainnya saat ini tengah didalami Satuan Reserse Kriminal Polres Sragen untuk dapat menemukan pelaku penipuan dengan berbagai modus tersebut.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait