Ketua paguyuban Podo Maju Siswanto menambahkan para pedagang sudah beberapa kali mengajukan tuntutan tapi belum ada realisasi. Padahal sudah ketemu Bupati maupun Sekda. Namun pasar siluman itu masih saja tetap beroperasi.
"Sehingga sejak tahun 2014 atau 8 tahun lalu membuat pasar Gondang semakin sepi. Padahal selaku pedaganh resmi kita sudah membayar pajak maupun restribusi," tandas Siswanto.
Hal senada diungkapkan Giyanto, kalo keberadaan pasar bayangan ini dibiarkan jelas akan membunuh pedagang pasar Gondang.
" Padahal pertemuan sebelumnya Bupati berjanji memindahkan para pedagang itu ke pasar Tunggul. Kami menunggu realisasi ibu bupati,"tuntut Giyanto.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Sragen Cosmas Edwi Yunanto mengatakan, akan mengkaji dan mengurai persoalan dilapangan. Lantaran bila langsung dibubarkan, dinilain tidak akan menyelesaikan masalah. Lantaran dari hasil pengecekan awal dalam di lokasi eks kawedanan Gondang ada 200 pedagang.
"Nanti kita rembuk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Dengan harapan semua pedagang kembali laku berjualan. Aturan jam 6 tet sudah tutup ya jangan jualan lagi untuk pedagang eks kawedanan," tutur Cosmas.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait