MALANG, iNewsSragen.id – Tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam, menjadi peristiwa paling mengerikan sepanjang sejarah di dunia setelah insiden paling buruk Peru, pada 5 Mei 1964.
Dalam insiden itu, polisi sebelumnya menyatakan 127 orang tewas, dua di antaranya adalah anggota polisi yang bertugas. Sementara, Twitter @arema fc merilis jumlah korban terbaru sebanyak 182 orang.
Kericuhan melibatkan pendukung suporter Arema FC dan Persebaya Surabaya. Polisi kemudian menyemprotkan tembakan gas air mata yang membuat suporter kocar-kacir berusaha menyelamatkan diri. Diduga ini berakibat terjadi penumpukan manusia, para suporter pun terinjak-injak oleh pendukung lainnya.
Menurut keterangan polisi, para korban meninggal rata-rata kehabisan oksigen, karena tidak bisa bernapas setelah terinjak-injak oleh suporter lainnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait