Sementara dalam tragedi Bentrok Suporter dan Polisi di Estadio Nacionale Disaster Peru yang terjadi pada 24 Mei 1964 menyebabkan sebanyak 328 orang tewas.
kericuhan terjadi pertandingan antara Peru melawan Argentina di kualifikasi Olimpiade Amerika Selatan. Untuk bisa lolos kualifikasi, Peru hanya butuh hasil imbang. Stadion itu penuh sesak dengan kapasitas 53.000, sedikit di atas 5% dari populasi Lima pada saat itu.
Dalam posisi tertinggal, wasit tidak mengesahkan gol pemain Peru, Kilo Lobaton setelah mengangkat kakinya memblokir bola dan bola memantul ke gawang. Tetapi wasit mengatakan itu pelanggaran.
“Tetapi wasit mengatakan itu pelanggaran, jadi dia tidak mengizinkannya. Inilah sebabnya kerumunan mulai menjadi sangat marah," cerita salah satu pemain Peru, Chumpitaz dilansir BBC.
Secara berurutan, dua penonton memasuki lapangan permainan. Yang pertama adalah seorang penjaga yang dikenal sebagai Bomba, yang mencoba untuk memukul wasit sebelum keduanya dihentikan oleh polisi dan dianiaya di luar lapangan.
Saat itu, kerusuhan mulai pecah. Penonton lainnya pun merangsek ke tengah lapangan. Polisi mulai menembakkan gas air mata. Beberapa penonton berlari mencoba keluar lapangan.
“Pada saat itu, orang-orang di tribun lari ke terowongan untuk melarikan diri, di mana mereka bertemu dengan kami, menyebabkan tabrakan hebat,” kenang Jose Salas, salah satu pendukung Peru.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait