Kabar ini juga diiyakan beberapa anggota DPRD lainnya. Hanya saja mereka memilih enggan berkomentar panjang lebar dengan alasan masih menjaga etika.
Salah satu proyek yang saat ini masih berlangsung di DPRD adalah perbaikan atap dan plafon beberapa ruangan yang hancur diterjang angin bulan lalu.
Proyek rehab plafon di ruang paripurna, ruang BK dan komisi itu digelontor anggaran hampir Rp 300 juta.
Anggaran itu berasal dari biaya tak terduga (BTT) yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sebelumnya beberapa proyek rehab dengan anggaran ratusan juta juga gencar dilakukan dalam dua tahun terakhir.
Menurut beberapa legislator, hampir semua proyek di DPRD selama ini memang hanya dihandel oleh oknum tertentu.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait