Hingga pada akhirnya, mengacu pada pada amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah, Kotamadya Daerah Tingkat II, penyebutan Salatiga diganti menjadi Kota Salatiga.
Diambil dari nama seorang dewi
Ilustrasi Salatiga. Foto: Dok. Pribadi/Fandy Aprianto Rohman
Sumber dari Prasasti Plumpungan, di sana terdapat nama seorang dewi. Dia adalah Siddhadewi atau dikenal juga Dewi Trisala.
Trisala sangat dipuja-puja dan namanya kemudian tetap dilestarikan. Tempat di mana sang dewi dipuja pun dinamakan Trisala.
Secara hukum bahasa, nama Tri-Sala dapat dibalikkan menjadi Sala-Tri. Kini, nama itu disebut sebagai Salatiga.
Editor : Joko Piroso