TUBAN, iNewsSragen.id - Banyak peninggalan bersejarah zaman kerajaan Majapahit yang hingga kini masih menjadi misteri. Terutama jika singgah ke Tuban, di sini ada satu gua suci peninggalan zaman Majapahit.
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan terbesar yang ada di Indonesia, dengan corak Hindu-Buddha yang juga menguasai Nusantara. Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang dari Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Filipina (Kepulauan Sulu, Manila), Sulawesi, Papua, dan lainnya.
Tak heran jika banyak ditemui peninggalan kerajaan Majapahit di hampir seluruh daerah di pulau Jawa. Salah satunya yang ada di Tuban, Jawa Tengah berupa Gua Suci yang juga peninggalan dari kerajaan Majapahit. Penasaran ingin tahu seperti apa Gua Suci yang kini sangat populer di kalangan wisatawan?
Berikut ulasannya dirangkum pada Sabtu (19/1/2023).
Gua Suci di Tuban Selain dikenal sebagai Kota Wali, Tuban juga identik dengan julukan kota Seribu Gua. Faktor geografis Tuban yang ada di rangkaian Pegunungan Kapur Utara, Anda akan menemui banyak gua di kota ini.
Salah satunya adalah Gua Suci, atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama Gua Wayang. Gua Suci terletak di Karang Langan, Leran Wetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang juga dekat dengan pemukiman serta persawahan masyarakat sekitar dan lokasi gua dikelilingi dengan pegunungan karst.
Untuk mencapai gua, wisatawan perlu melewati perkebunan jagung milik warga. Tak jauh berjalan, Anda bisa melihat bebatuan khas yang merupakan bagian dari Gua Suci. Dikutip dari channel YouTube Arkeovlog, pada salah satu batu, terdapat deskripsi yang diperkirakan adalah tahun berdirinya bangunan tersebut, yaitu pada 1925. Menariknya, di berbagai batuan dinding ini terdapat bekas pahatan.
Gua Suci ini pernah disebutkan dalam prasasti Leran, yaitu prasasti tembaga yang terdiri dari tiga lempeng. Prasasti ini berisi pengukuhan kembali daerah batuan sebagai sima yang diperuntukkan sebagai penyembahan Dewa Wisnu.
Karena Dewa Wisnu turun ke dunia untuk mengajari manusia tentang ilmu. Nah, walaupun tanpa angka tahun namun dari tulisan dan bahasa, prasasti ini berasal dari masa Majapahit sekitar abad ke 13-14 Masehi.
Gua suci memiliki arsitektur yang sangat indah. Memasuki halaman Gua Suci ini, wisatawan sudah bisa melihat bebatuan dengan seni pahatan yang cukup menakjubkan, mengingat pembuatannya di masa lampau tanpa ada alat yang canggih.
Terdapat beberapa sekat-sekat yang dahulu diduga sebagai ruangan. Wisatawan juga bisa masuk ke dalam area gua dan menyusuri keindahan dinding dan beberapa langit-langit gua yang belum mengalami keruntuhan.
Di dalam gua Anda bisa melihat pahatan yang lebih detail di mana batu dinding gua ini dipahat dan terlihat menyerupai bebatuan yang disusun secara rapi dan tentunya terlihat indah.Gua Suci diketahui memiliki kedalaman sekitar 14 meter dengan atapnya yang berbentuk kerucut. Ditambah dengan pencahayaan yang cukup berada di dalam gua ini tidak terasa begitu pengap ataupun lembap.
Bagian atap gua yang telah runtuh menjadi celah masuknya cahaya, yang kerap disebut ‘cahaya dari surga’ atau Ray of Light. Banyak sekali para wisatawan yang datang ke gua ini memanfaatkan cahaya tersebut karena memang terlihat indah.
Tiket masuk Untuk masuk ke destinasi wisata satu ini, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp4.000 pada hari kerja, dan Rp10.000 di akhir pekan (harga tiket dapat berubah). Pengunjung yang penasaran ingin datang ke gua ini bisa datang kapan saja karena tempat wisata ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB - 18.00 WIB.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Mengintip Bangunan Suci Zaman Majapahit yang Tersembunyi di Dalam Gua ".
Editor : Joko Piroso