SRAGEN, iNewsSragen.id - Tradisi methil menjelang panen padi di wilayah Kecamatan Karangmalang, Sragen Jawa Tengah kembali digelar setelah lama ditinggalkan, Rabu (24-01-2023).
Ketua Kelompok Tani Makmur Desa Pelemgadung, Kelurahan Karangmalang, Suparno mengatakan, menjelang panen para petani kembali menggelar methil.
Dia mengakui tradisi ini sudah lama ditinggalkan. Lantas saat ini mulai digalakkan kembali.
”Baru kembali kami laksanakan ini, agar petani muda tahu bahwa dulu ada tradisi ini. Harapannya petani bisa panen dengan hasil yang melimpah,” katanya.
Suparno menambahkan, situasi pertanian pada saat ini tidak baik-baik saja. Terutama masalah pupuk yang bisa dibilang mahal dan langka. ”Pupuk bersubsidi ada, tapi kuota kurang. Kalau yang bukan subsidi mahal,” ujarnya.
Pihaknya menjelaskan selain mahal, juga sulit didapat. Bahkan untuk satu sak pupuk bisa diatas Rp 600-900 ribu.
”Kami meminta pemerintah bisa tambah kuota pupuk subsidi. Kalau satu patok, 3 hektar jatah petani jelas kurang,” jelasya.
Pada kesempatan tersebut pihaknya juga mengeluhkan jasa pengairan, irigasi saat ini sudah berhenti. Padahal setiap tahun petani urunan membayar air irigasi.
Namun kini tidak mengalir. Solusi yang diambil yakni memakai sumur pantek, hanya saja membutuhkan biaya besar, pungkasnya.
Editor : Joko Piroso