Polisi Tetapkan 4 Oknum Pesilat Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan di Tulungagung

Sugiyanto
Para pelaku penganiayaan (FOTO: Polres Tulungagung)

TULUNGAGUNG, iNewsSragen.id -Kasus penganiayaan yang melibatkan oknum perguruan silat di wilayah Kecamatan Bandung, Tulungagung pada Minggu (5/2/2023) yang lalu mendapat respon dari Polres Tulungagung dengan memeriksa saksi-saksi.

Hasil pemeriksaan terhadap kasus penganiayaan yang mengakibatkan seorang ibu muda juga menjadi korban kebrutalan oknum pesilat tersebut.

Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto, SIK, MH,  membenarkan telah mengamankan, 4 (empat) orang oknum pesilat yang melakukan penganiayaan di wilayah Kecamatan Bandung, pada hari Minggu (5/2/2023) sekira pukul 16.00 WIB.

Dari kejadian penganiayaan tersebut, anggota Resmob Macan Agung Polres Tulungagung terus berupaya untuk meringkus para pelaku dan alhasil para pelaku berhasil diamankan di rumahnya masing-masing. Selasa (7/2/2023). 

Adapun 4 orang Oknum perguruan silat PN yang berhasil diamankan ATTA (17), YFJ, (14), AAD (17) dan DB (18), keempatnya adalah warga Kecamatan Campurdarat, Tulungagung serta 1 orang tersangka yang menjadi DPO. 

Kapolres menjelaskan, modusnya berawal dari rasa fanatisme terhadap Organisasi Perguruan dan merasa ketidaksenangan dengan identitas perguruan Pencak Silat lainya karena korban memakai kaos bertuliskan Boshter (gresroot Psht).

Masih menurut Kapolres, awalnya korban mengendarai sepeda motor memboncengkan bibinya hendak menuju ke keluarganya, namun saat di jalan berpapasan dengan konvoi para pelaku, dan kemudian para pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban yakni GKP (16)  alamat Kec Bandung, Tulungagung dan mengalami luka memar di badan.

Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain hasil Visum et Repertum, pakaian korban, motor korban Yamaha N-Max  AG 6017 RCM, pakaian tersangka.
 
Atas perbuatanya para pelaku dijerat dangan pasal 170 ayat (1), (2) ke 1e KUH Pidana Jo psl 80 ayat (1) UURI No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Atas kejadian ini pula, Kapolres kembali menegaskan dan menghimbau agar warga perguruan janganlah mempunyai sifat fanatik yang berlebihan.

“Tumbuhkanlah rasa persaudaraan dan jangan munculkan rasa kebencian, sejatinya kita semunya adalah saudara, berbeda perguruan silahkan tapi jangan munculkan permusuhan,” pungkas Kapolres.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network