Dalam beberapa bulan terakhir, Omah Sambung juga telah menggelar pelatihan tanggap bencana, bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana (BAPENA) Pimpinan Pusat Pagar Nusa, yang diikuti oleh perwakilan warga dari Boyolali, Klaten, Sukoharjo dan Surakarta.
"Pada agenda dialog, beberapa tokoh warga menyampaikan harapan kepada Gus Nabil, untuk bisa menyampaikan kepada pemerintah, khususnya ke Kementerian PUPR terkait dengan program infrastruktur dan penanggulangan bencana," ungkap Eko.
Menurut warga, pihak Kementerian PUPR sudah beberapa kali di survey dan belum ada tindak lanjut.
Warga meminta adanya pembangunan jembatan akses masuk ke Dukuh Stabelan, dimana warga Dukuh Stabelan memerlukan jembatan yang memadahi untuk digunakan warga.
Juga, apabila terjadi bencana seperti erupsi Gunung Merapi yang terjadi, jembatan tersebut dapat digunakan sebagai jalur evakuasi utama untuk warga Dukuh Stabelan yang jumlah warganya sekitar 165 KK dan jumlah DPT Desa Tlogolele 2500-an.
"Dukuh Stabelan ini merupakan dukuh yang jaraknya sekira 3 kilometer dengan puncak Gunung Merapi," ungkap Eko.
Editor : Joko Piroso