"Kami mendapat informasi terkait penghargaan itu dari pemberitahuan melalui email yang dikirimkan oleh Kemenkes, bahwa Puskesmas Sukoharjo meraih penghargaan dalam penanganan pandemi Covid-19 khususnya pengelolaan vaksinasi," kata Kunari saat ditemui pada, Selasa (21/3/2023).
Ia pun mengaku senang dan berbahagia setelah mendapat pemberitahuan itu. Hanya saja ia belum mengetahui lebih lanjut seperti apa wujud penghargaan itu, apakah berupa tropy dan piagam, atau yang lainnya.
"Selama pandemi, kami selalu aktif melakukan update data melalui aplikasi “smile” yang langsung terkoneksi dengan pemerintah pusat. Semua data yang kami kirim valid sesuai kondisi yang ada saat itu," ungkapnya.
Data tersebut, menurut Kunari sangat membantu pemerintah pusat untuk mengetahui sejauhmana penanganan dan cakupan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, baik dosia pertama, kedua, hingga vakainasi boster pertama dan kedua.
“Puskesmas Sukoharjo ini membawahi 14 kelurahan, selama pandemi kami setiap hari memberikan layanan vaksinasi dan datanya selalu kami laporkan,” ungkapnya.
Hanya saja untuk pelaksanaan vaksinasi booster tahap dua, Kunari mengaku kurang mendapat respon masyarakat. Hingga saat ini capaiannya baru 2,8%. Padahal sosialisasi terus digalakkan di setiap pertemuan warga.
"Animo masyarakat untuk vaksinasi booster 2 masih cukup kecil. Banyak yang beranggapan bahwa pandemi sudah selesai. Kalau untuk vaksinasi booster 1 mencapai 40%. Sampai saat ini kami setiap hari terus membuka layanan vaksinasi, baik di Puskesmas maupun di gerai MPP Kabupaten Sukoharjo,” imbuhnya.
Perlu diketahui, pemberian apresiasi dan penghargaan melalui PPKM Award ini diberikan kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi terhadap penanganan Covid-19 di Indonesia.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait