“Setiap hari, sembari menunggu kelas mata kuliah, saya menyempatkan diri untuk membaca dan menghafal dengan sistem target lembaran. Terkadang, di saat kelas berlangsung, saya memasukkan buku biologi ke dalam laci dengan tujuan tetap bisa belajar. Setiap pergi ke kantin, jalan menuju parkiran, saya membaca buku biologi untuk mengejar target hafalan materi,” tambahnya.
Pada tingkat nasional, lanjutnya, akhirnya berhasil meraih medali Emas Olimpiade Biologi Mahasiswa dan berhasil mengalahkan kampus negeri ternama seperti UGM, PKN STAN, UNEJ, UNHAS, serta beberapa kampus ternama lainnya.
Menariknya, Luthfia merupakan mahasiswa yang berasal dari Program Studi Arsitektur.
“Saya mulai tertarik dunia biologi sejak SMA, awalnya sering ikut lomba tetapi tidak mendapatkan hasil," paparnya.
Berawal dari hanya menjadi peserta dan mendapat peringkat yang masih jauh dari target, tak membuat Luthfia surut dalam berkompetisi, dan semakin terpacu untuk mencoba lagi dengan mengambil hikmah pengalaman dari kompetisi sebelumnya.
"Hingga pada saat kelas 12 SMA, saya berhasil Meraih Medali Perak ASEAN International Science Student Olympiad Tahun 2020 Tingkat Pelajar Se Asia Tenggara Bidang Biologi dengan Predikat Satisfactory,” ungkapnya.
Menurutnya, dunia science memiliki hubungan yang dapat dikaitkan dengan beberapa mata kuliah yang ada di arsitektur.
Ilmu tersebut dapat di aplikasikan dalam beberapa bidang arsitektur, salah satunya mata kuliah Arsitektur Hijau dengan pengaplikasian ilmu sains tentang pemilihan dan pemanfaatan jenis tanaman yang cocok untuk penerapan dan modifikasi dalam bangunan tropis.
“Dengan adanya hubungan kausalitas tersebut, saya mempunyai misi di jenjang perkuliahan ini yaitu dapat berkolaborasi untuk berkontribusi melalui prestasi,” tegasnya.
Dalam pandangannya, semua mahasiswa baik dalam bidang keahlian yang dimiliki, meskipun berasal dari lintas program studipun dapat mengembangkan skill yang dimilikinya dengan cara berkolaborasi entah dalam bekerja sama dengan rekan sesama prodi, maupun lintas prodi bahkan lintas fakultas.
Sehingga dengan aksi tersebut, mahasiswa dapat berkontribusi untuk membawa nama baik UMS melalui Prestasi.
“Support yang luar biasa terkhusus dari Ibu Kaprodi Arsitektur, Nur Rahmawati dan dosen Pembimbing Akademik saya, Ibu Yayi Arsandrie yang selalu memotivasi, mendukung, dan melantunkan doa-doa, yang menjadi kunci utama saya meraih kesuksesan,” papar Lutfia.
Ia berharap, semoga dirinya terus dapat berprestasi membawa nama baik UMS khususnya Prodi Arsitektur ini lebih tinggi lagi. Apalagi masih di semester awal, sehingga memiliki waktu yang masih lama untuk mengabdi di UMS.
"Selain itu, semoga rekan dari arsitektur semakin tertarik untuk mengembangkan minat bakat mereka, dan dijadikan menjadi sebuah prestasi yang membanggakan," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso